BQMI Gelar Belajar Kaligrafi untuk Disabilitas dan Anak Berkebutuhan Khusus

BQMI Gelar Belajar Kaligrafi untuk Disabilitas dan Anak Berkebutuhan Khusus

Jakarta – Bayt Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI) bekerja sama dengan Yayasan Al-Madina Abdi Nusantara menyelenggarakan kegiatan belajar kaligrafi inklusif bagi penyandang disabilitas dan anak berkebutuhan khusus (ABK), Kamis (28/8/2025). Acara yang mengusung tema "mudah, indah dan menyenangkan" itu berlangsung di Ruang Lektur, lantai 2 Gedung BQMI yang diikuti 21 peserta dari berbagai usia, mulai anak berusia 9 tahun hingga dewasa berusia 59 tahun.

Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Abdul Aziz Sidqi. Turut hadir dalam acara pembukaan sejumlah pejabat di lingkungan LPMQ, Ketua Yayasan Al-Madina Abdi Nusantara, Uum Uminarti, serta Komisioner KPAI, Aris Adi Laksono.

Sebanyak 21 peserta hadir dengan ragam latar belakang disabilitas, terdiri dari 12 tunarungu, 6 tunagrahita, 1 autis, dan 2 tunadaksa. Kegiatan ini dipandu oleh Saifuddin dari LPMQ sekaligus juara nasional cabang Kaligrafi Digital.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Al-Madina Abdi Nusantara, Uum Uminarti, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. “Semoga kegiatan ini membawa berkah, melahirkan bakat-bakat baru, dan membuka kesempatan lebih luas bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengasah kemampuan mereka,” ujarnya penuh harap.

Komisioner KPAI, Aris Adi Laksono, menegaskan bahwa kegiatan ini sarat dengan nilai spiritual dan sosial. “Peduli kepada sesama adalah perintah agama, bahkan ada perintah khusus untuk peduli kepada disabilitas. Latihan kaligrafi ini juga merupakan bagian dari pengembangan bakat anak berkebutuhan khusus, sebagaimana diamanatkan undang-undang agar mereka memperoleh pendidikan inklusif,” jelasnya. Ia menambahkan, Al-Qur’an yang menjadi objek kaligrafi dapat menjadi “obat” bagi jiwa mereka, membangun mental, serta menguatkan rasa percaya diri.

Sementara itu, Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Tugas LPMQ adalah menyediakan Al-Qur’an untuk semua, termasuk bagi teman-teman disabilitas. Mereka memiliki hak yang sama sebagai warga negara untuk mendapatkan akses terhadap kitab suci dan literatur keagamaan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan belajar kaligrafi inklusif ini merupakan yang pertama kali digelar oleh LPMQ. “Kami berharap ke depan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dengan lingkup lebih luas, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak pihak,” ujarnya.

Acara pembukaan ditutup dengan penyerahan cinderamata berupa Pedoman Membaca Al-Qur’an Isyarat dan Al-Qur’an Isyarat Metode Kitabah. Penyerahan dilakukan oleh Kepala LPMQ kepada Ketua Yayasan Al-Madina Abdi Nusantara dan Komisioner KPAI, disaksikan Ketua Tim Peningkatan Kualitas Layanan Museum BQMI, Liza Mahzumah.

Kegiatan ini menjadi tonggak awal bahwa kaligrafi, bisa menjadi ruang ekspresi bagi siapa saja tanpa terkecuali. Di tangan para penyandang disabilitas, kaligrafi tidak sekadar seni, tetapi juga terapi, media spiritual, sekaligus jalan untuk membangun percaya diri dan pergaulan yang inklusif.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved