Kaji Ragam Nama Surah Al-Qur’an, Abdul Aziz Raih Doktor di Universitas PTIQ Jakarta

Kaji Ragam Nama Surah Al-Qur’an, Abdul Aziz Raih Doktor di Universitas PTIQ Jakarta

Jakarta – Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Abdul Aziz Sidqi, resmi meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Ragam Nama Surah Al-Qur’an; Argumentasi, Kaidah, dan Hikmah Penamaannya” dalam Sidang Promosi Doktor di Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta, Kamis (25/09/2025).

Pelaksanaan sidang dipimpin oleh Prof. Dr. H.M. Darwis Hude, M.Si. dengan jajaran penguji antara lain: Prof. Dr. Hamdani Anwar, Prof. Dr. Said Agil Husin Munawar, dan Prof. Dr. Nur Arfiyah Febriani.

Dalam paparannya, Aziz menegaskan bahwa penamaan surah dalam Al-Qur’an bukanlah hal sembarangan. “Penamaan surah memiliki landasan yang kuat dan berfungsi memudahkan umat dalam mengingat, memahami, dan menafsirkan pesan-pesan ilahiah di balik struktur tiap surah,” jelasnya.

Aziz juga menekankan, penamaan surah bukan sekadar label tekstual, tetapi bagian integral dari strategi komunikasi wahyu. Ia menambahkan, “Penamaan itu mencerminkan esensi atau tema sentral surah, baik berupa kisah, hukum, peringatan, maupun petunjuk yang khas. Bahkan, ia mengandung dimensi argumentatif, normatif, dan edukatif,” jelasnya di ruang sidang.

Menjawab pertanyaan penguji, Prof. Said Agil Husin Munawar, tentang kemungkinan kompromi antara penamaan yang bersifat tauqifi (langsung dari Nabi Muhammad) dan ijtihadi (hasil ijtihad ulama), Aziz menegaskan adanya titik temu. “Ada kompromi. Misalnya, nama Surah Al-Kafirun. Dalam hadis namanya panjang, yaitu Qul ya Ayyuhal Kafirun, kemudian ditetapkan lebih ringkas menjadi Al-Kafirun,” terang Aziz.

Disertasi ini juga menemukan bahwa penamaan surah dapat dikategorikan ke dalam tiga kaidah besar: tauqifi, ijtihadi, dan jam’i. Ia menyebut, variasi nama surah yang ditemukan tidaklah kontradiktif, melainkan memperkaya khazanah intelektual Islam. “Perbedaan itu lahir dari konteks historis penulisan dan pendekatan penafsiran para ulama. Justru ini menunjukkan penamaan surah sebagai produk historis dan epistemologis yang terus berkembang,” papar Aziz.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup studi pustaka (library research), pendekatan historis, serta analisis redaksional teks. Aziz juga melakukan studi komparatif-bibliografik dengan membandingkan sumber klasik dan kontemporer terkait penamaan surah. Dari penelitian tersebut, ia berhasil mengurai dinamika historis penamaan surah, termasuk persamaan dan perbedaan antar sumber, hingga makna filosofis dan teologis di balik pemilihan nama-nama surah.

Tim penguji menetapkan promovendus.Abdu Aziz Sidqi sebagai doktor Universitas PTIQ Jakarta ke- 349 dengan nilai 93. Selanjutnya, pimpinan sidang mengingatkan agar promovendus memperbaiki disertasinya berdasarkan masukan para penguji dan menerbitkan dalam jurnal yang terakreditasi.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved