Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama, Abdul Aziz Sidqi, melepas mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Para mahasiswa dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) tersebut selesai PKL di LPMQ yang dimulai sejak Selasa 1 Juli 2025. Konsentrasi PKL kali ini pada kajian manuskrip Al-Qur’an.
Saat sambutan pelepasan Aziz menekankan dua hal. Pertama, LPMQ memiliki program antara lain pentashihan, pengkajian, konservasi dan edukasi mushaf Al-Qur’an. Program kerja tersebut relevan dengan yang dipelajari oleh mahasiswa program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Oleh karenanya, LPMQ sangat ‘welcome’ dengan Prodi IAT.
“LPMQ adalah rumah besar bagi pengkaji mushaf Al-Qur’an termasuk mahasiswa IAT. Untuk itu, sepulang dari LPMQ mahasiswa dapat mengembangkan keilmuan di tempat belajar masing-masing,” harap Aziz.
Kedua, Kepala LPMQ berharap mahasiswa alumni PKL dapat menjadi duta mushaf Al-Qur’an di masyarakat. Memberikan pencerahan tentang hal-hal positif dan konstruktif terkait isu permushafan. Harapan ini tidak berlebihan di tengah masih rendahnya literasi ke-Al-Qur’an-an masyarakat. Masyarakat sering mudah kaget dengan berita-berita tidak benar (hoax) terkait Al-Qur’an.
“Isu Al-Qur’an itu sensitif. Sehingga kehadiran para alumni PKL Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an dapat membantu meredam ‘kekagetan’ tersebut,” lanjut Aziz.
Peserta PKL UIN Malang kali ini berjumlah 11 mahasiswa. Mereka adalah mahasiswa terbaik di prodinya. Hafal Al-Qur’an menjadi salah satu syarat untuk bisa ikut PKL di LPMQ. Selama PKL mereka mendapatkan teori dan praktik analisis manuskrip Al-Qur’an.
Syauqi, ketua mahasiswa PKL UIN Malang mengatakan bahwa ada beberapa materi yang sudah mereka dapatkan di bangku kuliah. Bedanya, materi di PKL LPMQ bukan sekadar teori tapi praktik. Semuanya disampaikan oleh praktisi.
Tidak hanya tentang manuskrip Al-Qur’an, mereka juga mendapatkan materi praktik baca tulis Al-Qur’an Braille yang diampu oleh Ahmad Jaeni, dan membaca Al-Qur’an Isyarat oleh Ida Zulfiya.
Selain itu, peserta PKL juga berkesempatan mengunjungi Perpustakaan Nasional untuk meneliti manuskrip Al-Qur’an koleksi PNRI serta menghadiri acara bedah buku Babad Diponegoro. Guna memperluas wawasan tentang penerjemahan Al-Qur’an ke dalam berbagai bahasa daerah, mereka melakukan visitasi ke kantor Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PPBL2K) Kementerian Agama di Thamrin, Jakarta Pusat.