Jakarta – Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama menjajaki kerjasama dengan Fakultas Sains dan Teknologi (Sainstek) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bidang pengembangan inovasi teknologi Al-Qur’an. Pertemuan berlangsung di Gedung Fakultas Sainstek, Jumat (22/08/2025).
Hadir mewakili LPMQ tiga pegawai, yakni Zarkasi Afif, MA, Bagus Purnomo, MA, dan Ahmad Zamroni Ahmad, LC, MA. Sementara dari pihak UIN Jakarta, hadir Prof. Husni Teja Sukmana, ST., M.Sc., Ph.D (Dekan Fakultas Sainstek), Dr. Khodijah Hulliyah, M.Si. (Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama), Dewi Khairani, S.Kom., M.Sc (Kepala Prodi Teknik Informatika), serta Zeiniah, mahasiswa PKL LPMQ yang menjadi pemantik ide projek ini.
Kerjasama ini berawal dari projek tugas akhir Zeiniah yang sedang membuat avatar video pembacaan Al-Qur’an isyarat. LPMQ melihat gagasan tersebut memiliki prospek besar sehingga ingin mengembangkannya menjadi produk video tutorial membaca Al-Qur’an isyarat lengkap 30 juz.
“Kita berharap projek ini terus dilanjutkan hingga jadi video tutorial Al-Quran Isyarat 30 juz. Tentunya dengan tambahan dukungan tenaga ahli dari mahasiswa UIN. LPMQ siap menjalin kerjasama resmi agar hasilnya bisa memberi manfaat luas,” jelas Zarkasi Afif.
Prof. Husni menyambut positif inisiatif tersebut. Menurutnya, program ini sejalan dengan pengembangan akademik UIN. “Kita memiliki empat cluster program. Projek kerjasama ini bisa dimasukkan dalam cluster Islam dan Transformasi Digital,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Husni menekankan pentingnya inovasi ini untuk memperkuat peran akademisi Islam dalam ruang digital. “Sejak 2019, UIN mengumpulkan ribuan data keislaman dalam Big Data Keislaman Nasional. Semua itu bisa diintegrasikan dengan projek ini. Kegelisahan saya dan para sarjana Islam adalah, mengapa konten keislaman yang ramai di media sosial bukan dari akademisi? Padahal kita memiliki banyak pakar. Projek ini semoga jadi legacy kita bersama,” tegasnya.
Selain pengembangan video avatar, Zarkasi menambahkan bahwa kerjasama dapat diperluas dengan pembangunan Quranic Pedia, sebuah payung inovasi teknologi Al-Qur’an. “Kita bisa membuat ChatGPT khusus tentang Islam dan Al-Qur’an, serta berbagai aplikasi lainnya,” terangnya.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak menyepakati pertemuan rutin setiap Jumat, baik secara offline maupun online, untuk menyusun roadmap projek. “Untuk jangka pendek, prioritas utama tetap pada pembuatan video avatar Al-Qur’an isyarat,” pungkas Prof. Husni.