LPMQ Susun Modul Pembelajaran Mushaf Al-Qur’an Isyarat

LPMQ Susun Modul Pembelajaran Mushaf Al-Qur’an Isyarat

Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Abdul Aziz Sidqi, secara resmi membuka kegiatan Penyusunan Modul Mushaf Al-Qur’an Isyarat pada Rabu, (21/05/2025), di Jakarta Timur. Melalui kegiatan ini LPMQ berupaya menambah layanan literasi pembelajaran untuk Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW).

LPMQ sebelumnya telah menghasilkan sejumlah produk penting yang mendukung pembelajaran Al-Qur’an bagi penyandang disabilitas, di antaranya Pedoman Membaca Al-Qur’an Isyarat, Panduan Belajar Membaca Al-Qur’an Isyarat, Mushaf Al-Qur’an Isyarat Metode Kitabah, serta Kamus Kosa Isyarat yang telah terbit dalam dua jilid.

Namun, Aziz menyoroti bahwa dalam pelatihan-pelatihan yang dilakukan bersama komunitas Tuli dan lembaga pemerhati disabilitas, belum tersedia modul tetap yang bisa digunakan secara berkelanjutan.

“Tahun ini saya harap modulnya bisa disusun dan sekaligus dicetak. Kalau pun belum bisa dicetak, paling tidak file-nya sudah selesai agar bisa dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga pelatihan,” ujarnya.

Aziz menegaskan bahwa meskipun LPMQ bukan lembaga pelatihan, pihaknya berperan penting dalam menyiapkan dan menyuplai materi ajar kepada lembaga yang menyelenggarakan pelatihan. Modul yang tengah disusun ini akan mencakup berbagai tingkatan, mulai dari dasar, tingkat pengajar, hingga level lanjutan (advance).

“Masing-masing level harus dilengkapi lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan peserta. Ini penting agar diketahui apakah peserta layak dinyatakan lulus atau belum,” jelas Aziz.

Modul Mushaf Al-Qur’an Isyarat ini akan memuat lima poin utama, yakni: Sejarah Penyusunan Mushaf Al-Qur’an Isyarat, Budaya Tuli, Mushaf Al-Qur’an Isyarat Metode Kitabah, Mushaf Al-Qur’an Isyarat Metode Tilawah, dan Istilah-istilah Kealquranan. Poin kelima ini diusulkan langsung oleh Aziz untuk melengkapi isi modul, dengan materi yang diambil dari Kamus Kosa Isyarat yang telah diterbitkan oleh LPMQ.

“Materi istilah-istilah kealquranan harus masuk dalam modul ini. Kita sudah punya Kamus Kosa Isyarat jilid 1 dan 2 yang bisa dijadikan sumber,” tambahnya.

Kegiatan penyusunan modul ini dihadiri oleh berbagai komunitas dan lembaga yang aktif dalam pendidikan disabilitas, seperti Majelis Taklim Tuli Indonesia, Centra Mulia Jaya, Ibtisamah Mulia, Rumah Qur’an Isyarat, serta para Juru Bahasa Isyarat (JBI), dan staf LPMQ. Para penyusun modul nantinya juga akan mendapatkan sertifikat resmi dari LPMQ sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya.

Perlu diketahui, pada tahun 2024, Al-Qur’an Isyarat terbitan LPMQ telah mendapatkan pengakuan dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). LPMQ bahkan diundang oleh perwakilan Islamic Development Bank (IDB) di Jakarta untuk memaparkan program-programnya dalam mendukung disabilitas di tingkat internasional.

Lebih lanjut, Aziz menyampaikan bahwa modul yang tengah disusun ini juga akan diterjemahkan kedalam berbagai bahasa asing, sebagaimana buku Pedoman Membaca Al-Qur’an Isyarat yang telah tersedia dalam tiga bahasa: Arab, Inggris, dan Mandarin.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved