Jakarta – Senin, 22 Desember 2025, Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal (BQMI) menerima kunjungan edukatif dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bahasa TNI AU Halim Perdanakusuma. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian Latihan Praktis (Latis) bagi prajurit Kursus Intensif Bahasa Arab (KIBA) Angkatan ke-5.
Rombongan yang terdiri dari 10 orang prajurit KIBA, 4 orang staf pendamping dan 1 orang ahli bahasa dari Yaman ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bahasa asing, khususnya bahasa Arab, melalui pendekatan praktis dan historis. Selama kegiatan, rombongan didampingi oleh Syaifuddin selaku pemandu dari Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal (BQMI).
Dalam kunjungan tersebut, para prajurit TNI AU diajak berkeliling galeri museum untuk melihat koleksi mushaf Al-Qur'an dari berbagai masa. Fokus utama pelatihan ini adalah memahami perkembangan bahasa Arab serta terminologi yang digunakan dalam Al-Qur'an.
Lettu Sahril Zakaria, S.Pd., selaku Perwira Pendidik (Padik) Pusdiklat Bahasa TNI AU, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap materi edukasi yang disajikan.
"Kami mendapat banyak pengetahuan baru tentang sejarah masuk dan berkembangnya Al-Qur'an di Indonesia. Di sini, para prajurit belajar tentang perubahan kata dalam bahasa Arab dari masa ke masa, serta penjelasan mendalam mengenai kosakata dalam Al-Qur'an itu sendiri," ujar Lettu Sahril
Selain pemaparan materi linguistik, para prajurit juga menyaksikan tayangan film singkat mengenai proses kehancuran bumi atau peristiwa hari kiamat berdasarkan perspektif Al-Qur'an dan sains. Tayangan ini dinilai memberikan dampak edukatif yang kuat bagi para prajurit.
Lettu Sahril menambahkan harapannya agar eksistensi BQMI terus terjaga dan mendapat dukungan luas.
"Harapan kami, museum ini tetap dilestarikan dan terus memberikan edukasi kepada generasi mendatang. Semoga lembaga ini lebih terekspos sehingga semakin dikenal masyarakat dan terus mendapat dukungan positif dari pemerintah," pungkasnya.
Pihak BQMI menyambut hangat kehadiran rombongan TNI AU dan berharap kerja sama lintas lembaga seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan guna memperkuat literasi budaya dan bahasa di kalangan aparat negara.