Kamus Kosakata Al-Qur'an akan Dilengkapi dengan Peta

Kamus kosakata nama-nama dalam Al-Qur'an yang sedang disusun oleh tim penulis dari internal pegawai Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) akan dilengkapi dengan tambahan data berupa peta masa lalu dan peta saat ini.

Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pengkajian Al-Qur'an LPMQ, H. Abdul Aziz Sidqi, MA, mengingatkan kembali pesan yang pernah disampaikan kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA yang berhalangan hadir dalam pembukaan sidang penyusunan Kamus Kosakata Al-Qur'an kedua di Cibubur, Rabu (21/10) sore hari.

"Sesuai arahan Kepala LPMQ, selain informasi data dalam bentuk teks, dalam buku ini, ketika menjelaskan suatu tempat, sebisa mungkin penulis melengkapi makalahnya dengan peta," ujar Aziz sebelum membuka kegiatan secara resmi.

Aziz menambahkan, peta tersebut berfungsi sebagai pelengkap informasi sekaligus untuk memudahkan pembaca memahami secara lebih detail tempat-tempat yang sedang dibahas. Peta yang akan dicantumkan diupayakan berisi data yang lengkap, meliputi keadaan sebuah tempat atau wilayah, di masa lalu dan masa sekarang. Misalnya, dalam kisah Nabi Sulaiman, ada seorang raja perempuan bernama Balqis yang memimpin kerajaan di negeri Saba’. Di manakah letak negeri Saba’? di negara manakah negeri Saba’ tersebut sekarang ini? Untuk memudahkan pemahaman pembaca, dalam kamus ini, Informasi tersebut akan dilengkapi dengan dua peta, peta wilayah kekuasan negeri Saba’ di masa lalu dan peta letak negeri Saba’ di zaman modern saat ini.

Selain itu, Aziz berharap kepada setiap penulis agar menjaga kualitas tulisannya, mengigat buku yang sedang digarap ini adalah produk resmi pemerintah. “Setiap tulisan harus dicermati dengan baik. Hindari kesalahan sekecil apa pun, terlebih yang bersifat substansi,” tegasnya.

“Terkadang kesalahan sederhana juga bisa mengganggu kenyamanan pembaca dalam memahami konten yang disampaikan dalam buku. Selain itu, sejak dahulu, LPMQ selalu menjaga kualitas produk terbitannya baik konten ataupun tampilan. Tidak asal-asalan meyelasaikan sebuah proyek demi mengejar target serapan nggaran” ujarnya menambahkan.

Untuk menjaga standar kualitas tersebut terlebih dahulu tim sekretariat bersama tim penulis telah menyepakati ketentuan teknis penulisan yang dituangkan dalam sebuah modul gaya selingkung. Selain itu, LPMQ juga menerapkan mekanisme berlapis yang harus diikuti penulis. Setelah penulis menyelesaikan penulisan makalah yang menjadi tanggung jawabnya, selanjutnya, makalah tersebut harus dipresentasikan dalam sebuah sidang di hadapan tim penulis dan narasumber pakar. Penulis harus memperbaiki makalahnya bila ada masukan dan saran perbaikan. Tidak ketinggalan, dalam setiap sidang tim penulis juga didampingi oleh seorang pakar Bahasa Indonesia untuk menjaga tulisan agar tetap mengikuti kaidah-kaidah penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar; dalam pilihan kata, struktur kalimat, pemberian tanda baca dan sebagainya. [bp]

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved