Dalam rangka menyambut peringatan 25 tahun Pondok Pesantren Modern Sahid menyelenggarakan kegiatan Penulisan Mushaf Al-Qur’an terpanjang dengan Kaligrafi Hijazi yang didasarkan pada manuskrip Al-Qur’an “Utsman bin ‘Affan” yang saat ini disimpan di Tashkent, Uzbekistan, Senin 17 Maret 2025 di Bogor.
Mushaf Al-Qur'an 'Usman bin 'Affan' merupakan dokumen terpenting dalam sejarah ulumul qur’an yang menjadi dasar dalam setiap penulisan mushaf Al-Qur'an di seluruh dunia, atau yang dikenal dengan sebutan rasm Usmani. Terdapat beberapa manuskrip yang disandarkan kepada Khalifah Usman bin ‘Affan kini disimpan di Uzbekistan, Turki, dan Mesir.
"Kegiatan ini berawal dari ide saat kunjungan ke Uzbekistan pada tahun 2018 dan melihat secara langsung manuskrip 'Usman bin 'Affan' pada waktu itu, sehingga terbesit untuk memperkenalkan dokumen yang luar biasa tersebut kepada masyarakat di Indonesia. Dokumen manuskrip ini akan ditulis kembali dalam bentuk gulungan Mushaf yang memanjang hingga 2000 meter dan rencananya akan didaftarkan ke MURI sebagai salinan Manuskrip Al-Qur’an terpanjang dengan kaligrafi Hijazi", tutur Sri Bimastuti Handayani selaku Pembina Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah dalam sambutannya.
Kegiatan ini dimulai dari penyiapan master Mushaf oleh tim kaligrafer ditulis secara manual dengan tinta tipis kemudian dilanjutkan oleh 1000 santri yang secara bersama-sama menebalkan tulisan tersebut. Sebelumnya para santri memperoleh bimbingan secara intensif terlebih dahulu terkait teknik menulis dan kaidah kaligrafi Hijazi, lanjut Ibu Anda sapaan akrab pembina Yayasan Sahid.
Kegiatan launching ini diikuti oleh 800 santri PP. Modern Sahid, para guru dan pengurus Yayasan. Hadir dalam kesempatan ini H. Abdul Aziz Sidqi, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Kementerian Agama RI. Dalam sambutannya Aziz menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Yayasan Sahid yang turut memperkenalkan kepada masyarakat sejarah penyalinan Mushaf Al-Qur’an serta melestarikan tradisi tersebut.
"Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Qur’an sebagai instansi pemerintah di bawah Kementerian Agama RI yang bertugas terkait dengan layanan kitab suci Al-Qur’an terhadap masyarakat Indonesia, kami turut bangga dan mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat terhadap sejarah penyalinan mushaf Al-Qur’an serta usaha untuk melestarikannya. Kegiatan ini sejalan dengan visi misi Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal yang berada di bawah pengelolaan LPMQ yang mempunyai tugas untuk merawat dan melestarikan khazanah Al-Qur’an dan seni budaya yang bernafaskan Islam," lanjut Aziz dalam sambutannya.
Dalam momentum Nuzulul Qur’an ini Abdul Aziz Sidqi dan Pengurus Yayasan Sahid bersama-sama meresmikan penulisan Mushaf Al-Qur’an terpanjang dengan Kaligrafi Hijazi dengan menuliskan Surah Al-Fatihah sebagai penanda dimulainya penulisan Mushaf tersebut. [Sy]