Mushaf ini disimpan di rumah tua marga Lewaru, Desa Wakal, Maluku Tengah, merupakan mushaf yang sangat dikeramatkan. Pada bulan Ramadan, mushaf ini menjadi bacaan para tetua adat. Bahkan, konon,mushaf ini wajib dicium setiap pejuang marga Lewaru ketika hendak pergi ke medan perang, sehingga salah satu halamannya tampak pudar. Sebenarnya mushaf ini dilarang untuk difoto.

Mushaf ini di simpan di Museum Balla Lompoa yang berlokasi di Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 39, Gowa, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Mushaf ini sudah tidak utuh lagi, kondisinya agak rusak, meskipun lembaran demi lembaran masih memungkinkan untuk dibuka. Pada lembaran awal, di Surah al-Fatihah dan awal Surah al-Baqarah terdapat iluminasi, tetapi sudah tidak utuh karena sebagian halamannya sudah hilang, begitupun dengan lembaran iluminasi  pada bagian akhir, yang tampak hanya bagian sisi pada surah al-Falaq, pada sisi surah an-Nas sudah tidak ada.

Mushaf ini disimpan di rumah H.M. Yusuf Surur, Wajo, Sulawesi Selatan. Mushaf ini didapatkan dari Puang Maimunah dan Puang Azizah, Desa Pompanua, Kecamatan Ajangle, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sampul mushaf ini berbahan kulit dengan ukuran 23 x 33,5 cm, sedangkan ukuran kertas 22 x 31,5 cm, dan tebal 8 cm. Jumlah halaman sebanyak 310, penjilidan menggunakan pengikat benang. Jumlah baris pada setiap halaman 15 baris.

Manuskrip Al-Qur’an koleksi Museum La Galigo, Makassar, ini masih cukup baik. Kertas yang digunakan masih bagus, hanya saja beberapa halamannya termakan tinta sehingga sedikit berlubang. Naskah ini ditulis di atas kertas Eropa dengan cap kertas Pro Patria. Ukurannya 33 x 20,5 cm. Jumlah halaman 613 halaman dengan tebal sekitar 7 cm. Warna tinta yang digunakan untuk menulis teks ayat adalah hitam. Sedangkan untuk hiasan dan iluminasi menggunakan warna hitam, merah dan kuning emas. Jumlah baris pada halaman biasa 15 baris. Penulisan pada mushaf ini menggunakan sistem pojok, yakni setiap akhir halaman diakhiri dengan penghabisan ayat.

Kondisi kertas mushaf ini terlihat kekuning-kuningan karena lembap, dan pada beberapa halaman awal dan akhir sudah rapuh dan sobek. Namun demikian tulisan teksnya masih cukup jelas. Naskah ini ditulis menggunakan kertas Eropa dengan cap kertas Pro Patria. Ukurannya 32 x 19,5 cm. Mushaf ini terdiri dari 492 halaman. Warna tinta hitam digunakan untuk menulis teks ayat, sementara iluminasi menggunakan tinta hitam dan merah. Jumlah baris pada halaman biasa 17 baris. Sementara qiraat yang dipakai pada mushaf ini adalah qiraat Nafi' riwayat Qālūn.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved