Sejak berabad lampau, ketika mushaf Al-Qur’an masih disalin satu per satu secara manual, para penyalin mushaf Nusantara telah berkarya dengan baik. Banyak mushaf telah ditemukan, tersebar dari Aceh hingga Ternate, atau bahkan Raja Ampat di Papua. Namun para penyalin mushaf-mushaf tersebut kebanyakan tidak mencantumkan namanya di dalam mushaf hasil karyanya – barangkali agar tidak mengurangi rasa takzimnya kepada Al-Qur’an, atau alasan lainnya.Meskipun tidak terlalu banyak nama penyalin yang tercantum dalam manuskrip mushaf hingga berakhirnya tradisi manuskrip pada akhir abad ke-19, namun nama-nama perlu dihimpun, nanti, meskipun memang memerlukan waktu dan ketekunan.

Jika Anda peminat mushaf kuno, silakan datang ke Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah di kompleks “Masjid Agung Jawa Tengah” – jangan keliru dengan “Masjid Agung Semarang” di Kauman, atau “Masjid Jami’” di Simpang Lima, sebab berbeda masjid. (Boleh lihat: http://seputarsemarang.com/masjid-agung-jawa-tengah-1726/). Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah menempati lantai dua dan tiga Al-Husna Tower – yaitu menara masjid ini – di bagian depan sisi selatan masjid. Museum ini relatif baru, diresmikan pada tanggal 28 September 2007 oleh Gubernur Jawa Tengah, H Mardiyanto, dan tentu saja dibangun bersamaan dengan pembangunan masjid yang cukup megah ini.

Corak iluminasi yang berbeda tampak pada mushaf-mushaf yang berasal Kesultanan Bone, Sulawesi Selatan (Gambar 6), serta corak diasporanya seperti tampak pada mushaf dari Kesultanan Bima (Gambar 7), dan Kesultanan Ternate (Gambar 8, 9).

Mushaf ini memiliki nama ‘Kanjeng Kiai Al-Qur’an’. Nama “kanjeng kiai” lazim diberikan untuk tiap benda pusaka milik Kraton. Mushaf ini ditulis oleh seorang pegawai Kraton Surakarta bernama Ki Atma Parwita dalam waktu dua setengah bulan pada tahun 1724 (Jawa) atau bertepatan dengan 1212 H dan 1797 M. Pada kolofon mushaf ini tertulis:

Tulisan ini ingin memberikan gambaran singkat mengenai sejumlah mushaf Al-Qur’an yang disalin di beberapa istana kesultanan di Nusantara. Mushaf-mushaf tersebut sebagian kini masih tersimpan di istana atau museum istana tempat asal mushaf tersebut disalin, dan sebagian lain kini telah berpindah tangan menjadi koleksi museum, perpustakaan, atau bahkan diperdagangkan dan menjadi koleksi pribadi.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved