Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), akan menyelenggarakan dua cabang lomba baru dalam Aneka Lomba Qur’ani (ALQ) tahun ini. Saat ini, tim pelaksana ALQ sedang memasuki tahap penyusunan pedoman lomba yang membutuhkan waktu lebih lama karena adanya cabang lomba baru, yaitu braille dan isyarat.
Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi dalam arahannya menyampaikan ALQ tahun ini harus ada inovasi lagi dari lomba yang sudah diselenggarakan BQMI sejak tahun 2009. Seperti halnya lomba yang sudah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, yaitu Lomba Iluminasi Mushaf (2020) dan Lomba Kaligrafi Batik (2021 dan 2022).
“Kita harus punya inovasi. Saya mengusulkan diadakan satu cabang lomba membaca Al-Qur’an Braille untuk teman-teman tunanetra dan membaca Al-Qur’an Isyarat (untuk tuna rungu-wicara). Saya kira bagus kalau lomba membaca Al-Qur’an isyarat ini dilaksanakan,” ucap Aziz, Selasa (24/1/2023).
Kegiatan ALQ yang diselenggarakan bisa menjadi bahan promosi BQMI sebagai museum dengan harapan akan semakin banyak masyarakat yang mengenal dan berkunjung ke BQMI. “Momen ALQ ini bisa diupayakan untuk dapat menghadirkan banyak pengunjung dari berbagai Kankemenag. ALQ juga bisa menjadi sarana sosialisasi produk LPMQ yaitu Al-Qur’an Braille dan Al-Qur’an Isyarat, serta promosi BQMI ke sekolah-sekolah,” tuturnya.
Menurut Ahmad Jaeni, Pentashih Mushaf Al-Qur’an yang memiliki fokus kajian tentang Mushaf Braille jumlah penyandang disabilitas netra, rungu dan wicara yang masuk di sekolah formal sangat sedikit. Ini karena fasilitas di sekolah yang belum siap dan kurangnya semangat mengikuti pendidikan oleh para penyandang disabilitas sendiri.
“Terkait Braille, saya sedang mencari informasi di beberapa SMP, ternyata di beberapa sekolah yang banyak di tingkat SD, SMP makin sedikit, SMA semakin sedikit lagi. Saran lomba untuk mereka tidak terlalu ketat, dibuat kriteria usia saja, misalnya kelas 4 sampai SMP, dan seterusnya,” katanya.
Liza Mahzumah, ketua tim Aneka Lomba Qur'ani (ALQ) 2023 setelah mendengar berbagai masukan akan menyiapkan lomba dengan sebaik mungkin, utamanya dua lomba usulan baru yang diusulkan, yaitu membaca mushaf Al-Qur’an braille dan isyarat.
“Berdasarkan arahan Pak Kepala, bismillah kita coba untuk melombakan 2 cabang baru ini. Selama ini kita tidak mencari peserta sendiri, yang mengirimkan peserta adalah Kankemenag. Nanti kita akan koordinasi dengan Kankemenag teknis detilnya setelah pedoman selesai disusun.
Sebagai informasi, LPMQ berencana menyelenggarakan ALQ tahun ini dengan offline setelah dua tahun berturut-turut diselenggarakan secara online. Untuk peserta lomba direncakan akan diselenggarakan untuk tingkat sekolah RA, MI, MTs, dan MA. Rincian detil lomba akan diinformasikan di waktu mendatang. [Atho]