Kamis 10 November 2022, Perpustakaan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh melakukan Library Benchmarking atau yang lebih dikenal dengan kegiatan studi banding ke Perpustakaan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ). BDK Aceh Library Benchmarking ini bertujuan mempelajari dan mendapatkan berbagai aspek dan kinerja yang lebih baik dalam hal pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan LPMQ menjadi tempat pilihan untuk melakukan benchmarking karena perpustakaan LPMQ dianggap memiliki strategi dan komitmen yang bagus dalam hal pengelolaan perpustakaan, hingga mampu menjadi salah satu perpustakaan dengan kemampuan yang baik di lingkungan perpustakaan UPT Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Terbukti dengan peringkat terbaik dengan nilai 93,83 pada penilaian tata kelola perpustakaan tahun 2021, yang dilakukan oleh Perpustakaan Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Tim pengelola perpustakaan BDK Aceh diterima secara langsung oleh Koordinator Bidang Bayt Al-Qur’an dan Dokumentasi, Hj. Liza Mahzumah. Liza Mahzumah dalam sambutannya merasa senang dan menyambut baik Library Benchmarking yang dilakukan BDK Aceh. Lebih lanjut Liza Mahzumah mengatakan memang sudah seharusnya seluruh perpustakaan Kementerian Agama khususnya yang berada di bawah koordinasi Badan Litbang dan Diklat untuk saling berbagi pengetahuan guna menciptakan perpustakaan yang lebih baik, sehingga bisa memberikan layanan prima kepada stakeholder perpustakaan.
Kunjungan perpustakaan BDK Aceh dilanjutkan dengan Library Visiting. Didampingi oleh beberapa petugas Perpustakaan LPMQ, Library Visiting dimulai dengan mengunjungi counter absens digital pengunjung perpustakaan berbasis kartu e-KTP, dimana perpustakaan LPMQ menjadikan e-KTP sebagai kartu anggota perpustakaan. Kunjungan dilanjutkan dengan melihat bagian layanan sirkulasi. Di bagian ini, semua pelayanan terhadap pemustaka sudah dilakukan secara automasi. Selain itu, ada layanan yang memungkinkan pemustakan melakukan peminjaman dan pengembalian buku secara mandiri. Di bagian layanan ini juga dijelaskan layanan web perpustakaan LPMQ yang memiliki beberap fitur yang sangat menarik, selain online public access catalog (OPAC) https://perpustakaanlajnah.kemenag.go.id/home/. web perpustakaan juga menampilkan virtual tour 360ᵒ https://perpustakaanlajnah.kemenag.go.id/virtualtour/, yang memungkinkan stakeholder mengunjungi perpustakaan LPMQ tanpa harus datang langsung ke perpustakaan, dan ada juga Lajnah Digital Library https://perpustakaanlajnah.kemenag.go.id/landingpage/.
Salah satu lokasi yang dianggap paling menarik perhatian tim BDK Aceh dalam kunjungan ini adalah ruangan Pusat Dokumentasi Al-Qur’an, atau yang biasa disebut Pusdok-Q https://perpustakaanlajnah.kemenag.go.id/quran/index.php. Pusdok-Q merupakan salah satu koleksi khusus yang dimiliki perpustakaan LPMQ, di sini ditampilkan 1.068 mushaf Al-Qur’an yang pernah dicetak di Indonesia. Adapun koleksi tertua di pusdok-Q adalah Al-Qur’an yang di cetak pada tahun 1933 yaitu awal percetakan mushaf di Indonesia dengan pionirnya Abdulah bin Affif Cirebon. Selain Al-Qur’an cetakan Indonesia Pusdok-Q juga mengoleksi banyak mushaf Al-Qur’an cetakan luar negeri di antaranya cetakan Amerika, Jerman, Rusia, Jepang, Berazil, Belanda, Cina dan banyak lagi negara lainnya.
Kunjungan dinas ini diharapkan mempererat hubungan baik antara Perpustakaan BDK Aceh dan Perpustakaan LPMQ. Selain itu, tim pengelola perpustakaan BDK Aceh dapat mengambil referensi yang bisa diimplementasikan, diantaranya Perpustakaan BDK Aceh perlu mengintegrasikan perpustakaan dengan IT, namun tetap harus didukung SDM yang mampu menguasai teknologi, penambahan fasilitas perpustakaan seperti ruang diskusi yang representatif, ruang pelayanan, loker, dan audio visual di perpustakaan. [Heri]