Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) menggelar sidang redaksi penerbitan Jurnal Suhuf. Sidang ini membahas naskah yang akan dimuat pada jurnal Suhuf Volume 2 Tahun 2022. Sebanyak 44 naskah yang masuk, diseleksi secara ketat oleh tim redaksi untuk diambil 10 naskah.
Abdul Aziz Sidqi, Koordinator Bidang Pengkajian Al-Qur'an LPMQ menyampaikan pesan Plt Kepala LPMQ bahwa naskah-naskah yang masuk harus diseleksi secara ketat agar mendapatkan yang terbaik.
"Naskah-naskah yang masuk harus diseleksi secara ketat, bahkan ekstra ketat agar kita mendapatkan naskah terbaik untuk dimuat pada Jurnal Suhuf. Tulisan yang berkualitas juga diperlukan untuk menjaga akreditasi jurnal Suhuf yang sudah Sinta 2", terang Abdul Aziz saat membuka sidang, Senin (14/11/2022) di Hotel Kristal, Jakarta.
Ali Akbar menegaskan aspek penting yang harus dipertimbangkan saat mereview tulisan diantaranya adalah pada sisi keterkaitan penelitian tersebut dengan Al-Qur'an, prosentase similarity, dan aspek kebaruan penelitian. "Sebisa mungkin kita pilih tulisan yang memiliki kualitas terbaik dengan melihat keterkaitan tulisan tersebut dengan Al-Qur'an, minim similarity, dan memiliki aspek kebaruan baik pada metode, pendekatan, maupun objeknya," ungkapnya selaku narasumber pada acara tersebut.
Bagus Purnomo juga menambahkan bahwa LPMQ perlu memperbarui gaya selingkung Jurnal Suhuf. Hal ini penting untuk memberikan informasi secara lebih detail kepada penulis sehingga bisa menyesuaikan tulisannya.
"Kita perlu memperbarui syarat-syarat tulisan yang akan dimuat pada Jurnal Suhuf, baik batas maksimal similarity-nya, tema-tema yang masuk kriteria, dan isi abstrak pada jurnal", jelasnya di akhir kegiatan sidang.
Selanjutnya tulisan yang sudah dipilih oleh tim redaksi dikembalikan kepada penulis untuk diperbaiki sesuai dengan catatan reviewer. [Falahudin]