Prof. M. Quraish Shihab: Toleransi Adalah Kebutuhan

Penjelasan tersebut disampaikan Prof. Dr. M. Quraish Shihab dalam acara bedah buku Toleransi, Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keberagamaan karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab yang diselenggarakan secara daring dan luring oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) pada hari Rabu, (16/11) di Goodrich Hotel, Jakarta.

Hadir secara langsung pada acara tersebut, penulis buku, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, dan narasumber lainnya, Dr. Abdul Muqsith Ghozali, MA sebagai pembanding. Acara ini dibuka oleh Plt. Kepala LPMQ, Prof. Dr. Waryono, MA dan dipandu oleh Assoc. Prof. Dr. Nur Arfiah Febriani, MA.

Qurais Shihab lebih jauh menjelaskan, bahwa Allah lah yang menghendaki kita berbeda agar kita saling menyempurnakan dan berlomba dalam kebaikan. Manusia menurutnya adalah makhluk yang nampak, berbeda dengan jin yang tidak nampak. Penampakan yang dituntut dari sang insan seharusnya melahirkan  hubungan harmonis, karena kata insan dinilai juga terambil dari kata ‘uns’ yang berarti ‘harmonis’.

“Kata ‘insan’ juga ada yang menilai dari kata ‘nisy’, yang berarti ‘lupa’, bukan saja karena manusia pertama (Adam, as.) lupa sehingga  mencicipi buah terlarang, tetapi juga semua manusia, siapa pun dan kapan pun berpotensi lupa, sehingga dapat bermasalah,” demikan ditambahkan Prof. Quraish Shihab.

Untuk menegaskan bahwa toleransi adalah keniscayaan, Quraish Shihab mengutip pendapat Basyar bin Burd, yang mengatakan, Aku diciptakan sebagaimana keadaanku tanpa pilihan. Kalau aku diberi pilihan, pastilah aku menjadi sempurna. Aku mau, tapi tidak diberi dan diberi padahal aku tidak mau. Pengetahuanku amat terbatas dalam meraih yang gaib.

Muqsith Ghazali, selaku narasumber lain, menjelaskan tentang di mana sesungguhnya posisi toleransi? Dalam paparannya, toleransi itu hanya dalam mu’amalah, tidak dalam akidah. “Di dalam aqidah itu tidak ada tawar menawar. Toleransi itu tidak bergerak pada akidah, tapi pada mu’amalah,” jelas Muqsith pada acara yang dihadiri 300 lebih peserta baik secara daring maupun luring.

Salah satu kelebihan buku Qurais Shihab, lanjutnya, di dalamnya tidak hanya ayat Al-Qur’an yang dikutip, tapi juga yang non Qur’ani, seperti pendekatan sosiologis, dan antropologis sehingga penerapaannya di lapangan bisa difahami dengan mudah. [Must]

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved