Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Internasional, Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) Tahun 2022. Untuk menyambut even tersebut, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai satu-satunya kawasan wisata miniatur Indonesia merenovasi infrastruktur dan berencana menutup sementara sebagian akses masuk TMII. Museum, anjungan, dan wahana disarankan turut berbenah.
Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQMI) yang dikelola oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia akan menjadi museum yang berada di pintu terdepan TMII yang berpotensi banyak kunjungan.
Kepala LPMQ Muchlis M. Hanafi beserta pimpinan di LPMQ silaturahmi dengan Direktur Eksekutif TMII, I Gusti Putu Ngurah Sedana untuk membicarakan posisi BQMI yang akan menjadi bagian dari wajah utama TMII. Oleh karena itu, BQMI disarankan untuk memperindah area museum.
“Kita sedang memperbaiki Taman Mini ini. Nanti ketika acara (G20) ada presiden, siapa tahu tiba-tiba presiden mau mampir. Jangan sampai nanti 'wah, ini kok kurang bagus' atau lainnya. Apalagi posisi Bayt Al-Qur’an ini ada di depan,” tuturnya.
Proses pekerjaan dilakukan sejak awal tahun dan ditargetkan selesai bulan Agustus. Adapun akses ke Bayt Al-Qur’an yang terjepit oleh proyek renovasi akan dibuatkan akses masuk bagi pengunjung reguler BQMI.
“Akan dibuatkan akses sendiri untuk menuju Bayt Al-Qur’an dan Museum Olahraga. Selama ini karena Bayt ini aksesnya jauh, banyak yang melawan arah. Ini sangat bahaya untuk keselamatan bersama,” jelasnya.
Putu, panggilan akrabnya juga menyampaikan akan turut membantu BQMI agar bisa melaksanakan perbaikan fisik sesuai dengan posisi dan koridornya sebagai pengelola kawasan. “Kami akan bersurat ke Menteri Agama (sebagai pemilik BQMI) agar turut mensupport renovasi dan perbaikan BQMI,” tegasnya.
Menanggapi yang disampaikan oleh Direksi Utama TMII, Muchlis M. Hanafi selaku kepala satuan kerja (satker) pengelola BQMI menyatakan siap untuk turut mensupport program renovasi TMII. Ia berharap pendampingan dari TMII selaku pengelola kawasan. (Ath)