Bandung - Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Kementerian Agama memberikan apresiasi atas digunakannya produk-produk Al-Qur'an Braille sehingga melahirkan para tunanetra yang hafiz dan hafizah Al-Qur'an. Hal ini disampaikan Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi saat memberikan opening speech dalam Wisuda Tahfizh dan Pelepasan Santri Sam'an yang digelar di hotel Horison Bandung, Ahad (22/09/2024).
Dalam kesempatan tersebut Abdul Aziz juga menegaskan bahwa pemerintah melalui Kementerian Agama sejak tahun 1974 sudah mulai melakukan penyusunan Mushaf Al-Qur'an Braille. "Ini merupakan bentuk keberpihakan kami dalam memenuhi kebutuhan layanan keagamaan bagi penyandang disabilitas", tegasnya.
Pembina sekaligus Pengasuh Pesantren Sam'an Darushudur, Ridwan Efendi menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan wisuda sehingga bisa terlaksana dengan baik. "Semoga kegiatan ini menjadi jalan kebaikan untuk semua pihak", harapnya.
Dalam kesempatan ini Pesantren Sam' an berhasil mewisuda 10 hafiz dan hafizah. Dengan menggunakan mushaf Al-Qur'an Braille dan di bawah bimbingan para ustadz, mereka mampu menyelesaikan hafalan 30 Juz selama rentang waktu 2 sampai 4 tahun.
Kegiatan yang didukung penuh oleh Yayasan Cinta Al-Qur'an ini juga dihadiri Kepala Kankemenag Kab. Bandung, Cece Hidayat, LPM UIN Bandung, Agus S. Raharusun dan sejumlah tokoh dan tamu undangan.