Penyusunan Kamus Kosa Isyarat masuk pada tahap finalisasi konten sebelum dicetak. Selanjutnya, kamus tersebut akan segera dicetak tahun ini. Kepala Subbagian Tata Usaha Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Muhammad Musadad, mewakili Kepala LPMQ menyampaikan bahwa pada tahap pentashihan draf buku ini harus benar-benar dikawal karena kosa isyarat ini tidak seperti buku pada umumnya.
"Hari ini sudah harus final. Kalau pun nanti ada kekurangan yang penting jangan kekurangan yang sifatnya substantif, seperti perbaikan kata, salah ketik, atau masalah kecil lainnya, sehingga cepat diperbaiki" katanya dalam rapat pengusunan kamus kosa isyarat, Rabu (15/11/2023) di Jakarta.
Al-Qur'an Isyarat yang sudah diresmikan Menteri Agama saat ini menjadi produk unggulan di Kementerian Agama RI. Maka, kamus kosa isyarat ini juga akan menjadi produk unggulan Kemenag dalam rangka memfasilitasi seluruh masyarakat untuk sumber literasi keagamaan, terutama penyandang disabilitas rungu wicara.
"Kamus kosa isyarat nama-nama surah ini termasuk produk unggulan Kemenag. Jadi nanti produk ini akan menjadi bagian dari branding Kemenag," tegas Musadad.
Rencana pencetakan tahun ini disampaikan Bagus Purnomo, Ketua Tim Penyusunan Kamus Kosa Isyarat, bahwa tahun ini akan dicetak sebanyak 2.000 eksemplar buku, melebihi target awal yang direncanakan. "Proses penyusunan kamus ini sudah dilakukan sejak awal tahun. Video untuk kamus isyarat juga sudah selesai. Sekarang ini tahap buku," ujar Bagus.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah adanya gambar yang rumit dan detail dan butuh keterampilan dan pemahaman terhadap bahasa isyarat.
"Ini akan jadi kamus kosa isyarat pertama di Indonesia. Insya Allah akan kita susul dengan kamus-kamus kosa isyarat dalam topik yang lain. Mushaf Al-Qur’an Isyarat 30 juz sudah disusun. Demikian seterusnya akan kita lanjutkan produk-produk kamus-kamus kosa isyarat," tambahnya dalam laporan pelaksanaan kegiatan. (Ath)
Editor: Mustopa