Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Dr. Muchlis M. Hanafi, MA, menyampaikan roadmap keberpihakan Kementerian Agama untuk Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW). Keterangan itu disampaikan Muchlis dalam Diskusi Kelompok Terpumpun Pembinaan Bahasa Isyarat yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Kemendikbud hari Rabu, (6/10) di Bogor, Jawa Barat.
"Ada 3 agenda kegiatan; jangka pendek (2021), jangkah menengah (2022), dan jangka panjang (2023-2025) yang akan dilakukan Kementerian Agama sebagai bentuk keberpihakan kepada saudara-saudara kita PDSRW," ungkapnya di hadapan peserta kegiatan.
Rincian roadmap seperti disampaikan Muchlis antara lain: pertama, jangka pendek. Dilaksanakan pada tahun 2021 terdiri dari 4 agenda kegiatan: 1. Sidang Penyusunan Buku Pedoman Membaca Al-Qur'an; 2. Membuat dummy buku pedoman; 3. Pembuatan video pendek pembelajaran dasar-dasar agama Islam; 4. Kemitraan dan Kerja sama.
Jangka menengah akan dilaksanakan pada tahun 2022, terdiri dari 5 agenda kegiatan: 1. Mencetak dummy buku pedoman membaca Al-Qur'an; 2. Pembinaan/sosialisasi buku pedoman; 3. Menyusun buku Iqra (buku metode pembelajaran Al-Qur'an) dalam bahasa isyarat; 4. Menyusun Juz Amma dalam bahasa isyarat; 5. Menyusun regulasi penetapan mushaf Al-Qur'an bahasa isyarat bagi PDSRW.
Adapun program kegiatan jangka panjang ditargetkan akan terlaksana dalam rentang waktu tahun 2023-2025. Agenda jangka panjang ini merupakan tugas yang cukup berat, sehingga Muchlis sangat berharap berbagai pihak bisa membantu merealisasikan agenda ini.
"Roadmap jangka panjang kita adalah menyusun mushaf Al-Qur'an 30 juz dan maknanya dalam bahasa isyarat. Ini adalah tugas berat, tetapi sangat mulia. Dan Kemenag membutuhkan kerja sama dan bantuan banyak pihak untuk merealisasikan agenda tersebut," ungkapnya.
Di akhir paparannya sebagai narasumber, Muchlis juga menyampaikan, pada tahun ini LPMQ telah mengusulkan kepada Pusdiklat Keagamaan Kemenag untuk menyelenggarakan diklat bahasa isyarat keislaman untuk Juru Bahasa Isyarat (JBI).
"Semoga pada tahun 2022 diklat bahasa isyarat keislaman untuk JBI sudah bisa dimulai. Saya sudah menyampaikan kepada Pusdiklat," tegasnya. [bp]