Selama tahun 2018, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) telah menerbitkan 337 surat Tanda Tashih dan surat Izin Edar untuk 71 penerbit Al-Qur’an di Indoneaia. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pentashihan LPMQ, H. Deni Hudaeni, Lc., MA pada hari Senin (3/12) di Jakarta.
Kabid Pentashihan melaporkan bahwa selama tahun 2018, pihaknya telah menerima surat permohonan tanda tashih dan izin edar sebanyak 169 dari 71 penerbit. "Pada tahun 2018 ini, kami menerima permohonan surat tanda tashih dan izin edar sebanyak 169 permohonan, dari 71 penerbit, dengan output sebanyak 337 tanda tashih dan izin edar. Dengan jumlah 169 permohonan tersebut, jika dirata-rata, kami setiap bulan menerima 16-17 permohonan. Satu pekan 4 permohonan. Jadi hampir setiap hari kerja ada permohonan tanda tashih," kata Deni mengawali laporannya.
Namun, jumlah tanda tashih dan izin edar tersebut, lanjut Deni, belum seluruhnya di tangan penerbit. Ada beberapa hal yang membuat surat tanda tashih dan izin edar belum diserahkan kepada penerbit. "Dari jumlah tanda tashih tersebut, sekitar seperempatnya masih kami tahan. Belum kami berikan ke penerbit karena prosedur dan prosesnya belum selesai. Ada yang masih diperbaiki penerbit, ada yang perbaikannya sedang ditashih ulang tim pentashih, ada juga yang sedang dibaca dummy-nya. Setelah seluruh prosesnya selesai, baru kami berikan surat tanda tashih tersebut sesuai SOP kita." lanjut Kabid Pentashihan.
Kabid Pentashihan menambahkan bahwa pada tahun 2018 ada delapan belas jenis naskah mushaf yang ditashih oleh 33 penashih di LPMQ, yaitu Mushaf Al-Qur'an 30 Juz; Mushaf Al-Qur'an dan Terjemahnya; Mushaf Al-Qur'an Tajwid Warna; Mushaf Al-Qur'an dengan Terjemah dan Tajwid Warna; Mushaf Al-Qur'an 30 Juz dan Transliterasi; Mushaf Al-Qur'an 30 Juz dan Tafsirnya; Mushaf Al-Qur’an 30 Juz dengan Terjemah dan Terjemah Perkata serta Tajwid Warna dan Transliterasi; Mushaf Al-Qur’an 30 Juz dengan Terjemah, Terjemah Perkata Tajwid Warna, Transliterasi dan Waqaf Ibtida’; Mushaf Al-Qur'an Digital; Mushaf Al-Qur’an dengan Terjemah dan Tafsirnya; Mushaf Al-Qur'an Braille; Juz 'Amma; Juz 'Amma dan Terjemahnya; Juz 'Amma dengan Terjemahnya dan Tajwid Warna; Majmu' Syarif; Metode Baca Tulis Al-Qur'an; Kaligrafi dan Mushaf Al-Qur’an Luar Negeri
Deni juga menyampaikan banyak di antara para penerbit Al-Qur’an yang kecenderungannya mencetak mushaf dengan khat Usman Toha, ayat pojok dengan 15 baris. "Mayoritas penerbit mencetak Al-Qur’an dengan khat Usman Toha, yaitu Mushaf Madinah yang telah disesuaikan dengan Mushaf Standar Indonesia, ayat pojok dengan 15 baris pada setiap halamannya," terang Deni.
Kabid Pentashihan kemudian melengkapi penjelasannya dengan memaparkan rencana cetak dari semua permohonan tanda tashih dan izin edar selama 2018. "Jumlah oplah atau rencana cetak mushaf Al-Qur’an dari semua naskah master mushaf Al-Qur’an yang diajukan penerbit adalah 3.308.000 eksemplar. Kebanyakan penerbit rata-rata mencetak 10.000 eksemplar untuk satu tanda tashih." pungkas Kabid. (MZA)