LPMQ Terima Kunjungan Pimpinan Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo

Rombongan pimpinan pondok pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Jawa Timur, berkunjung di kantor Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Jumat, (18/3). Rombongan diterima langsung oleh Koordinator Pengkajian Al-Quran dan sejumlah Sub Koordinator di lingkungan LPMQ.

Dalam sambutannya, Dr. KH. Masykuri, selaku pimpinan rombongan, menyampaikan tujuan mereka silaturahmi ke LPMQ adalah dalam rangka mengumpulkan informasi terkait rencana pesantren menyusun silabus pendidikan di bidang tafsir dan ulumul qur'an, khususnya bagi santri yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur'an.

"Tahun 1991 pesantren kami mulai mendirikan Madrasatul Quran dengan program khusus menghafal Al-Quran. Setiap tahun kita mewisuda tidak kurang dari 80-an santri. Pimpinan berkeinginan meningkatkan kompetensi para huffadz ini dengan pendidikan  pasca tahfidz, khususnya di bidang tafsir dan ulumul qur'an," ungkapnya dalam pertemuan yang dihadiri oleh Koordinator Pengkajian Al-Qur'an H. Abdul Aziz Sidai, MA dan beberapa Sub Koordinator di LPMQ.

"Saat ini pesantren telah memiliki Universitas Ibrahimi. Dan kita berencana menambah satu fakultas lagi yaitu Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT). Oleh karena itu, kita bersilaturahmi ke berbagai lembaga terkait untuk memperoleh masukan-masukan, termasuk di LPMQ," kata kiyai yang mendapat amanah sebagai pimpinan Bidang Pendidikan Tinggi di pesantren yang didirikan oleh Kiyai Syamsul Arifin (alm) tersebut menambahkan.

Abdul Aziz menyambut baik masud dan tujuan tersebut. Dalam sambutannya, terlebih dahulu ia mengenalkan LPMQ, tugas dan fungsinya, beserta produk-produk hasil kajian Al-Qur'an yang telah dihasilkan.

"LPMQ adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Kemenag, setingkat eselon IIB. Tusi utama adalah menangani Al-Qur'an, mulai dari Pentashihan, Pengkajian, dan Dokumentasi," jelasnya.

"Sebetulnya, LPMQ tidak memiliki tugas khusus di bidang pendidikan. Tetapi, produk-produk kajian Al-Qur'an yang telah dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk para pelajar Al-Qur'an atau pun santri pasca tahfidz, seperti: Tafsir Tahlili, Tafsir Tematik, Tafsir Ilmi, dan buku-buku kajian ulumul Quran," lanjutnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Seksi Sosialisasi dan Penerbitan menjelaskan, ada banyak fan keilmuan yang bisa diberikan kepada santri pasca tahfidz, seperti: ulumul Qur'an berikut bab-bab kajiannya yang spesifik, qiraat dan kajian keilmuannya, tafsir Al-Qur'an dan kaidahnya, serta kajian living qur'an.

"Selain kajian keilmuan Al-Qur’an yang sudah baku, santri pasca tahfidz juga harus dikenalkan dengan kajian living qur'an; bagaimana Al-Qur'an hadir dan diperlakukan oleh masyarakat, dan ini sangat luas sekali, seperti: kajian tentang jejaring sanad Al-Qur’an, ragam metode membaca Al-Qur'an, pentashihan Al-Qur'an, penerbitan, percetakan Al-Qur'an, dan peristiwa-peristiwa sosial yang lahir sebab hadirnya Al-Qur'an," urai Sub Koordinator yang juga menjabat sebagai fungsional Pranata Humas LPMQ.

Berikutnya, dua orang Fungsional Pentashih Al-Qur'an; Dr. Zaenal Arifin Mazkur, MA dan Dr. Reflita, MA, lebih spesifik menyampaikan pentingnya santri pasca tahfidz mendalami kajian ilmu rasm, ilmu dhabt dan syakl, ilmu addul ayy, dan kaidah-kaidah tafsir. [bp]

 

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved