Menag Dorong Penerbit Cetak Mushaf Standar Indonesia

Menag Dorong Penerbit Cetak Mushaf Standar Indonesia

Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, menegaskan pentingnya para penerbit mencetak Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia (MSI) untuk memenuhi kebutuhan umat Islam di Indonesia. Menurutnya, MSI merupakan mushaf Al-Qur'an yang dilengkapi harakat dan tanda baca secara lengkap, sehingga memudahkan umat Muslim Indonesia, yang mayoritas bukan penutur bahasa Arab, dalam membaca dan memahami Al-Qur'an.

Pernyataan ini disampaikan Menag dalam peresmian gedung operasional Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) di Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2024). Dalam kesempatan itu, Menag menggarisbawahi pentingnya standarisasi cetakan Al-Qur'an agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Saya melihat Al-Qur'an yang dicetak di Indonesia itu banyak sekali jenisnya, termasuk Al-Qur'an dari Timur Tengah. Teks dalam mushaf dari Timur Tengah, pada beberapa kata atau huruf, tidak memiliki baris atau harakat. Teman-teman menyebutnya dengan kitab buta," ujar Menag.

Menag menekankan bahwa harakat dan tanda baca lengkap sangat penting untuk umat Muslim Indonesia. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan kesalahan membaca Al-Qur'an akibat kurangnya tanda baca pada mushaf tertentu.

"Orang Indonesia bukan ahli bahasa Arab. Jadi kalau Al-Qur'an tidak ada barisnya, banyak sekali yang salah baca. Kalau di Timur Tengah mungkin tidak masalah, karena mereka adalah penutur asli bahasa Arab. Tapi, bagi kita, ini jadi tantangan besar," tegas Menag.

Menag juga membantah anggapan bahwa MSI tidak sesuai atau menyimpang dari kaidah penulisan rasm usmani. Karena harakat dan tanda baca MSI berbeda dengan Al-Qur'an terbitan Timur Tengah.

“Ada ulama di Malaysia yang mengatakan Al-Qur'an Indonesia itu bukan Al-Qur'an Islam karena berbeda dengan mushaf dari Timur Tengah. Mereka bilang MSI tidak sesuai rasm Utsmani. Saya pikir ini keliru. Soal kaidah rasm usmani tidak ada kaitannya dengan harakat. MSI sudah sesuai dengan kaidah rasm Usmani,” tegas Menag.

Menag juga memaparkan data kebutuhan Al-Qur'an di Indonesia yang mencapai 6 juta eksemplar per tahun, sementara kapasitas produksi cetak Unit Percetakan Al-Quran (UPQ) baru sekitar 1,7 juta per tahun.

"Indonesia memiliki populasi umat Islam sekitar 270 juta jiwa, atau sekitar seperlima dari total umat Islam di dunia. Namun, kebutuhan Al-Qur'an kita masih jauh dari terpenuhi. Ini tantangan besar yang harus segera kita atasi," ungkap Menag.

Ia mendorong peningkatan kapasitas produksi Al-Qur'an di Indonesia agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, termasuk oleh penerbit-penerbit Al-Qur’an swasta.

Selain itu, Menag juga menyoroti pentingnya pencetakan Al-Qur'an yang dilengkapi dengan terjemahan untuk meningkatkan pemahaman umat Islam terhadap isi kitab suci.

"Kalau bisa, Al-Qur'an yang dicetak itu bukan hanya mushaf saja, seperti yang banyak beredar di toko-toko. Tapi terjemahannya juga sekalian. Dengan begitu, Al-Qur'an tidak hanya menjadi kitab bacaan, tapi juga menjadi kitab yang mencerahkan," ujar Menag.

Ia berharap langkah ini dapat membantu umat Islam tidak hanya membaca Al-Qur'an dengan benar tetapi juga memahami dan menghayati pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Menag mengajak seluruh penerbit nasional untuk mendukung program ini dengan mencetak Al-Qur'an yang sesuai dengan standar MSI. Ia optimistis, dengan kerja sama antara pemerintah dan penerbit, tantangan memenuhi kebutuhan Al-Qur'an di Indonesia dapat diatasi.

"Mari kita bersama-sama mencetak Al-Qur'an Indonesia yang memudahkan umat dalam membacanya. Ini bukan hanya soal teknis mencetak, tapi juga tanggung jawab kita sebagai Muslim untuk mempermudah saudara-saudara kita memahami firman Allah," pungkasnya. [bp]

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved