Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQMI) menggelar pameran tunggal di aula Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Cirebon, lingkungan Pondok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon, untuk mengenalkan tulisan Al-Qur’an pada zaman dahulu hingga sekarang. Koleksi yang ditampilkan pada pameran ini adalah mushaf Al-Qur’an dengan berbagai ragam bentuk dan tulisan.
Pameran yang dilaksanakan pada 23-29 November 2019 oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI ini menyajikan materi bagaimana tulisan mushaf Al-Qur’an pada zaman Nabi Muhammad SAW hingga perkembangannya sekarang.
Kepala LPMQ, Muchlis Muhammad Hanafi dalam sambutannya saat pembukaan mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bagian dari tugas dan fungsi LPMQ untuk mengedukasi masyarakat tentang Al-Qur’an melalui pameran. “Salah satu tugas kita, yaitu menyelenggarakan edukasi kepada masyarakat. Jadi pameran ini sebagai medianya, nanti dalam pameran akan ada edukasi yang dipandu oleh petugas kita. Pengunjung bisa bertanya kepada mereka,” jelasnya.
Selain menampilkan koleksi yang dibawa dari museum, pameran ini juga menampilkan Mushaf Al-Babkani dan Mushaf Al-Muchtari. Keduanya memiliki ciri khas tersendiri seperti yang disampaikan oleh K.H. Affandi Muchtar, selaku Ketua Persatuan Seluruh Pesantren Babakan (PSPB). “Mushaf Al-Babkani memiliki tiga ciri utama. Pertama, dari segi iluminasi, mengambil dari bunga-bunga khas Babakan. Kedua, setiap halamannya tertulis nama-nama pesantren yang ada di Babakan, dan ketiga, ditulis sendiri oleh santri dan alumni pesantren,” tuturnya.
Sedangkan Mushaf Al-Muchtari, karya Ustad Misbahul Munir, memiliki dua ciri utama. "Pertama, setiap halaman berisi 1 juz, dan saat ini sudah selesai ditulis 30 juz dengan keistimewaan lain pada surah al-‘Alaq, yaitu ditulis di Gua Hira. Kedua, ornamen dan motifnya memiliki ciri khas tersendiri. “Sekarang mushaf ini tersimpan di Unisma Malang. Yang dipamerkan saat ini hanya tiga halaman,” jelasnya. (Ath)