Mengawali tahun 2022 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) mengadakan acara Pembinaan Pegawai dan sekaligus syukuran ditetapkannya Jabatan Fungsional Pentashih Mushaf Al-Qur’an di lingkungan Kementerian Agama RI, serta pelepasan pegawai LPMQ yang pindah ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) maupun yang ditugaskan pada ke satker lain di Kemenag. Acara ini juga diselenggarakan bersamaan dengan Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag yang ke-76, bertempat di Gedung Bayt Al-Qur’an Jakarta, Senin (3/01).

Kegiatan ini diawali dengan acara khatmul-Qur’an bil-ghaib yang dibaca oleh para huffadz pentashih mushaf Al-Qur’an sejak pagi hingga menjelang asar, dan ditutup dengan doa khotmul Qur’an yang dibaca oleh Dr. KH. Muhaimin Zen MA. Selain dihadiri Kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi MA dan pejabat di lingkungan LPMQ, turut hadir juga pentashih senior, Drs. H. Badri Yunadrdi, M.Pd dan Drs. H. Mazmur Syranoni, MA.

“Tujuan khataman dan simaan ini kita berharap dapat menangkap nilai spiritualitas dalam Al-Qur’an karena kita menjadi bagian dari upaya besar membangun peradaban Islam,” papar Kepala Lajnah mengawali sambutannya.

Untuk membangun sebuah peradaban, menurutnya, mengutip Malik Bin Nabi, ada tiga syarat utama: pertama, manusia yang bekerja dan membangun sumber daya, dalam hal ini posisi kita sebagai ASN. Kedua, sumber daya alam al-Ardl; LPMQ sebagai tempat bekerja. Ketiga, waktu dalam kehidupan ini karena orang yang mati tidak mempunyai kesempatan membangun. Namun ketiga hal ini harus diperkuat dengan nilai spiritualitas.

“Kita semua punya ketiga hal ini, tetapi tidak akan berhasil kalau tidak ada daya perekatnya yaitu nilai-nilai spiritualitas. Orang hanya kerja "hanya sekedar kerja" tanpa menangkap nilai spiritualitas tidak akan maksimal,” pungkasnya. [Zamroni]