Pembinaan Pegawai, Muchlis Hanafi: Zona Integritas Sesuai Ajaran Al-Qur'an

Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Dr. Muchlis M. Hanafi, MA menyampaikan arahannya dalam kegiatan Pembinaan Pegawai di momen hari-hari Tasyrik.

Ada tiga hal penting yang disampaikan dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pejabat dan pegawai LPMQ.

Pertama, soal penyerapan anggaran LPMQ yang belum mencapai target yang ditentukan. Terkait kondisi ini, Muchlis berpesan agar seluruh pegawai tanggap menyesuaikan dengan keadaan yang cepat berubah dan membuat akselerasi atau percepatan dalam penyerapan anggaran.

"Kita harus bisa menyesuaikan dengan perubahan, yang sedang dan terus akan terjadi, khususnya terkait dengan perubahan dalam pengelolaan anggaran. Buat akselerasi percepatan serapan dengan berbasis kegiatan. Segera laksanakan kegiatan sesuai jadwalnya," Instruksinya dalam kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin, (11/07) di Jakarta Timur.

Kedua, terkait dengan Automatic Adjustment (AA). Menurut alumni Al-Azhar, Mesir tersebut, bisa jadi, setelah jilid 2, akan ada pemotongan jilid 3 dan seterusnya. Karena postur anggaran negara terkait dengan sistem ekonomi global. Setelah pandemi covid, terjadi perang Rusia dengan Ukraina. Akibatnya terjadi inflasi. Diperkirakan di Indonesia mencapai 3-3, 5%.

"Kegiatan yang sudah dijadwal, segera dilaksanakan. Jangan sampai ditunda-tunda. Kalau tidak dilaksanakan, kemungkinan akan terjadi pemotongan kembali," katanya.

Ketiga, berkaitan dengan terpilihnya LPMQ sebagai salah satu unit kerja di Kemenag yang diusulkan masuk dalam lembaga yang akan memperoleh predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Dengan bersemangat, Muchlis mengingatkan seluruh peserta kegiatan bahwa WBK adalah bagian dari reformasi birokrasi yang dilakukan pemerintah. Kata kuncinya adalah perubahan. Dari birokrasi yang biasa-biasa saja menjadi birokrasi yang bisa melayani. Dan seharusnya ini menjadi karakter pegawai LPMQ yang setiap hari berinteraksi dengan Al-Qur'an.

"Kita di LPMQ, semua bekerja di bidang Al-Qur'an. Sudah seharusnya menjadi yang terdepan. Karena kita yang mengkaji Al-Qur’an. Kita dulu yang mengamalkan. WBK atau WBBM adalah sesuai dengan ajaran Al-Qur'an," ujarnya sungguh-sungguh. .

"Dari sisi praktik, mungkin sudah kita laksanakan. Tapi aspek dokumentasi dan eviden mungkin perlu dilengkapi. Karena semangat dari WBK adalah perubahan; yang sistematis, terstruktur dan berkelanjutan. Dan semua harus tercatat dan terdokumentasikan," imbuhnya.

Muchlis mencanangkan, tahun ini LPMQ bisa memperoleh predikat WBK dan tahun depan bisa masuk WBBM. Untuk itu, seluruh pegawai LPMQ harus punya komitmen untuk berubah. Karena untuk mencapai itu adalah tugas masing-masing kita. Masing-masing harus memahami tugasnya.

 Untuk mendukung tercapainya predikat WBK seluruh pegawai harus memberikan layanan prima.

"Semua harus berubah menjadi lebih baik. Karena sistem sudah berubah. Individunya harus berubah. Berikan layanan prima untuk masyarakat. Pastikan layanan prima di setiap bidang," tegasnya

Salah satu wujud pelayanan prima adalah masing-masing bidang harus menghadirkan kegiatan yang inovatif. Kegiatan yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Bukan kegiatan yang cuma menyenangkan kita sendiri. Setelah kegiatan itu sudah diwujudkan, tugas berikutnya adalah masing-masing layanan dimonitoring dan dievaluasi.

"Jangan cuma membuat kegiatan, kemudian ditinggal. Dan yang tidak kalah penting, sosialisasi produk kita. Setiap kita harus bisa jadi Humas (public campaign)," ujarnya sambil tersenyum.

Setelah mengevaluasi, tugas berikutnya adalah agar sering diadakan survei layanan kepada masyarakat: Museum, Layanan Tashih, hasil Kajian kita. Sejauh mana dimanfaatkan oleh masyarakat? Dan sebagainya. Berikutnya, fasilitas penunjang layanan masyarakat harus segera dilengkapi. Jika di tahun ini belum dianggarkan, segera diusulkan untuk pengadaan tahun depan.

Terakhir, menurut Muchlis, kalau LPMQ bisa meraih predikat WBK, itu artinya sebagai pegawai yang setiap hari berinteraksi dengan Al-Qur’an, kita bisa menunjukkan kepada publik, begitulah ajaran Al-Qur'an.

"Bahwa, perilaku dan sikap kita, sejalan dengan Al-Qur’an. Sebelum yang lain, kita harus memberikan teladan itu. Nilai-nilai Al-Qur’an itu sesuai dengan prinsip-prinsip dalam penilaian zona Integritas. Kita harus sukseskan LPMQ menuju WBK," tegasnya bersemangat. [bp]

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved