Pesan dan Harapan Penggiat Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus untuk Kemenag di Tahun 2023

 

Tahun baru memunculkan sejumlah harapan baru; untuk kemajuan pendidikan anak-anak penyandang disabilitas khususnya kaum Tuli. Itulah yang ada di benak pendiri Sekolah Luar Biasa (SLB) Islam Qothrunnada, Yogyakarta, Tri Purwanti. 

Diwawancarai secara terpisah, di sela-sela kehadirannya sebagai tamu undangan Expos Produk-Produk Unggulan Kemenag tahun 2022 di Jakarta, Tri Purwanti atau yang akrab disapa Bu Pur, menyampaikan 5 harapannya kepada Kementerian Agama terkait program-program keberpihakan kepada penyandang disabilitas.

Pertama, Kemenag memberi layanan kepada penyandang disabilitas secara fokus dan berkelanjutan. “Saya berharap Kemenag memberikan layananan untuk kaum Tuli secara berkelanjutan. Tidak berhenti di tengah jalan, dan bisa lebih fokus agar dampaknya maksimal,” harap bu Pur.

Kedua, Kemenag meneruskan Kajian dan Penyusunan Mushaf Al-Qur’an Isyarat secara tuntas hingga 30 juz. ”Alhamdulillah, tahun 2022 LPMQ sudah menyelesaikan Al-Qur’an isyarat juz 30. Saya sangat berharap ini terus dilanjutkan hingga 30 juz,” ucapnya berulang-ulang.

Ketiga, Kemenag membuat program pendampingan pendidikan dan peningkatan SDM guru-guru pengajar bagi penyandang disabilitas. “Supaya produk-produk dari Kemenag tidak ngambang dan tepat guna, Kemenag harus memberikan pendampingan di sekolah, komunitas tuli, dan lembaga-lembaga pendidikan lain untuk kaum tuli. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah peningkatan SDM guru-guru pengajarnya,” ujar perempuan yang telah aktif mendidikan anak-anak berkebutuhan khusus sejak tahun 2011 bersemangat.

Terakhir Bu Pur mengusulkan agar Kemenag membuat lembaga-lembaga pendidikan percontohan untuk anak-anak berkebutuhan khusus; setidaknya di setiap wilayah. “Untuk memaksimalkan pemanfaatan produk dari Kemenag, saya mengusulkan agar Kemenag menunjuk lembaga pendidikan percontohan. Untuk memudahkan komunitas-komunitas lokal mempelajari dan mengaplikasikan produk Kemenag. Tentu, selain pendampingan, harapannya juga ada support pendanaan,” tandasnya.

Tidak lupa, Bu Pur sebagai pribadi dan mewakili penggiat pendidikan kaum Tuli di Indonesia, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenag atas kehadirannya selama ini dalam memberikan layanan pendidikan dan keagamaan bagi kaum difabel Indonesia. “Mewakili penggiat pendidikan penyandang disabilitas dan secara pribadi saya mengucap terima kasih kepada Kementerian Agama RI yang telah memberi layanan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya kaum Tuli” ungkapnya tulus.

Seperti diketahui, sejak tahun 1983 Kementerian Agama telah hadir memberikan layanan keagamaan bagi penyandang disabilitas netra dengan menerbitkan Mushaf Al-Qur’an Standar Braille. Layanan keagamaan itu berlanjut hingga saat ini dalam berbagai program kegiatan penyediaan literasi keagamaan untuk tuna netra, seperti buku-buku tafsir, terjemahan Al-Qur’an, ulumul Qur’an dan lainnya. Dan pada tahun 2020, Kemenag melalui LPMQ, mulai memberi layanan khusus kepada penyandang Tuli dengan melakukan Kajian dan Penyusunan Pedoman Membaca Mushaf Al-Qur’an isyarat, Mushaf Al-Qur’an Isyarat, dan video edukasi dasar-dasar keagamaan untuk Penyandang Disabilitas Sensorik Runggu Wicara (PDSRW). [bp]

Editor: Mustopa 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved