Partisipasi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) dalam acara The International Public Service (IPS) Forum dengan memperkenalkan inovasi produk layanan publik cukup menarik perhatian pengunjung pameran yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu-Kamis (7-8/11) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Seorang warga Bogor, Dani, mengungkapkan dukungannya terhadap digitalisasi hasil kajian seputar Al-Qur’an yang dilakukan oleh LPMQ. Dengan adanya digitalisasi ini, menurutnya, hasil-hasil kajian Kementerian Agama akan lebih luas menjangkau masyarakat dan lebih mudah dirasakan manfaatnya.
“Tentunya ini akan sangat bermanfaat. Buku-buku Tafsir Ilmi dan Tafsir Tematik terbitan Kemenag sulit diperoleh di pasaran. Kalaupun diperoleh, harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal karena bukunya banyak dan tebal-tebal.” Ucapnya kepada penjaga stan LPMQ usai menerima penjelasan mengenai produk LPMQ.
“Terima kasih, Pak. Sebaiknya ebook ini diunggah juga di website LPMQ atau Kemenag supaya masyarakat selain pengunjung IPSF 2018 juga bisa mendapatkannya dengan cara mengunduh.” Sambung Dani saat menerima suvenir DVD ebook Tafsir Ilmi dan Tafsir Tematik sambil mengucap salam meninggalkan stan LPMQ.
Pada kesempatan berikutnya, beberapa mahasiswa pengunjung IPSF 2018 juga memberikan apresiasi kepada LPMQ setelah menyimak demo penggunaan add-in Qur’an Kemenag di Microsoft Word. Mereka berharap agar produk ini segera diluncurkan.
“Bagus ini, pak. Saya yang selama ini copy-paste dari internet jika ingin mengutip ayat al-qur’an ke dalam makalah, artikel atau tulisan saya, akan sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini. Apalagi di sini ada terjemah dan tafsirnya yang berbahasa Indonesia. Fitur pencariannya juga lengkap, bisa nyari di teks ayat al-qur’an dan terjemah dengan kata kunci tertentu. Pasti ini nanti akan banyak digunakan mahasiswa, dosen, peneliti dan masyarakat. Semoga dapat segera dipublikasikan kepada masyarakat” Ucap salah seorang mahasiswa.
Salah seorang ibu dari Banyuwangi yang pada awalnya tidak berniat mengunjungi stan LPMQ memberanikan diri bertanya dan diskusi dengan penjaga stan LPMQ usai memperhatikan tayangan slide tentang pentashihan mushaf Al-Qur’an. Menurutnya, Kemenag harus mempermudah akses informasi kepada umat Islam terkait mushaf Al-Qur’an yang beredar, serta tanggapan terhadap isu-isu seputar Al-Qur’an yang muncul dan viral di tengah masyarakat.
“Seluruh mushaf Al-Qur’an yang di bagian depan atau belakangnya terdapat Tanda Tashih, insyaallah tidak ada kesalahan. Mushaf tersebut telah ditashih oleh para hafiz Kementerian Agama. Toko buku tidak menjual mushaf yang tidak ada Tanda Tashihnya,” jawab penjaga stan. “Untuk menanggapi isu-isu seputar Al-Qur’an yang viral dan meresahkan masyarakat, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an telah mengeluarkan siaran pers yang diunggah di website dan akun sosial media LPMQ.” Pungkas penjaga stan. (MZA)