Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Dr. Muchlis M. Hanafi, MA mengarahkan agar penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) 2020-2024 LPMQ memperhatikan perkembangan konstelasi beragama di masa depan, khususnya generasi Z dan generasi Alpha. Pernyataan tersebut dilandasi fenomena kekinian di mana pola hidup, pola pikir, bahkan pola keagamaan penduduk usia milineal Indonesia yang berjumlah 63,9 juta jiwa sangat diwarnai oleh informasi yang mereka akses dari internet atau media digital.
"Pahami konstelasi beragama ke depan. Mari kita beralih ke arah layanan berbasis digital. Sesuaikan kemasan konten-konten kajian Al-Qur'an dengan era generasi milenial," tegas Muchlis dihadapan peserta Penyusunan Renstra Tahun 2020-2024 pada hari Selasa (25/08) di Avenzel Hotel, Bekasi.
Melanjutkan arahannya, dengan merujuk pada salah satu dari 6 kata kunci visi Kementerian Agama yaitu moderat, Muchlis menginstruksikan agar penyusunan RENSTRA memperhatikan program-program untuk mengarusutamakan moderasi beragama. Muchlis prihatin, dari data yang dia peroleh, satu dari lima anak milenial atau sekitar 20% meyakini bahwa sistem khilafah adalah solusi dalam bernegara. Pemahaman ini, menurutnya adalah dampak dari propaganda yang begitu gencar di internet.
"Perkuat perangkat-perangkat pendukung Information technology (IT). Ini adalah 'senjata perang' yang kita butuhkan untuk mengedukasi masyarakat secara efektif," ungkapnya. Selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah memproduksi konten-konten dakwah terkait Al-Qur’an untuk memperkuat moderasi keberagamaan tetapi dengan kemasan kekinian. "Kita sudah memiliki produk-produk yang bagus. Tinggal penyajiannya harus terus kita perbaharui," tukasnya.
Oleh sebab itu, di era disrupsi seperti sekarang ini, di mana kebenaran sangat ditentukan siapa yang paling menguasai ruang publik, kita harus pandai mengemas kebenaran dan bekerja sama dengan banyak pihak untuk membuat konten-konten edukasi terkait Al-Qur’an yang menarik.
Sebelum mengakhiri arahannya, Muchlis mengingatkan agar semuanya tidak cepat merasa puas dengan apa yang telah dikerjakan. Karena perubahan dunia begitu cepat. Harus diantisipasi dengan inovasi dan pembuatan pondasi pengetahuan yang kokoh untuk generasi masa depan. [bp]