Jakarta (17/1/2022) –  Sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Lingkungan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkelanjutan, LPMQ telah melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan permohonan surat tanda tashih berupa survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) kepada pengguna layanan (penerbit) dengan mengukur kepuasan masyarakat pengguna layanan selama tahun 2021.

“Pada tahun 2021, pengukuran IKM atas  pelayanan permohonan surat tanda tashih mushaf Al-Qur’an dilakukan dengan cara survei online sepanjang tahun 2021. Formulir kuesioner yang terdapat dalam website https://tashih.kemenag.go.id/ dapat diisi oleh penerbit mushaf Al-Qur’an di Indonesia. Pengisian kuesioner bersifat terbuka, artinya kapan pun responden akan mengunduh surat tanda tashih pasti mengisi survei, dan dimungkinkan mengisi lebih dari satu kali,” jelas Koordinator Pentashih Mushaf Al-Qur’an LPMQ, H. Deni Hudaeny Ahmad Arifin, MA. di Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal TMII Jakarta Timur, Senin (17/1/2022).

Pertanyaan yang tercantum dalam formulir kuesioner, terang Deni, jumlahnya ada sembilan pertanyaan. Semuanya berkaitan dengan pelayanan publik sebagaimana dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat, yaitu terkait unsur persyaratan pelayanan; sistem, mekanisme, dan prosedur; waktu penyelesaian pelayanan; biaya/tarif, produk/hasil pelayanan; kompetensi pelaksana; perilaku pelaksana; penanganan pengaduan/keluhan; serta sarana dan prasarana.

Lebih lanjut, Deni menyebut survei yang memiliki sasaran mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan untuk menilai kinerja LPMQ dalam menyelenggarakan dan meningkatkan kualitas pelayanan permohonan surat tanda tashih ini selama tahun 2021 akumulasi nilainya adalah B (Baik) dengan perolehan skor 82,01.

“Dari data survei IKM yang masuk tahun 2021, ada 25 penerbit/responden yang berpartisipasi dalam pengisian survei IKM pelayanan permohonan surat tanda tashih mushaf Al-Qur’an secara online dengan jumlah pengisian formulir kuesioner sebanyak 49 kali,” tutur Deni.

Adapun rincian detail hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan permohonan surat tanda tashih mushaf Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

Adapun terkait unsur biaya/tarif yang nilai mutu pelayanannya C (Mahal), jelas Deni, LPMQ hanya mengikuti Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 59 Tahun 2018 tentang Jenis dan tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agama. Menurutnya semua tarifnya sudah jelas dan sesuai dengan naskah master mushaf Al-Qur’an yang diajukan oleh pemohon/penebit ke LPMQ. Untuk naskah mushaf Al-Qur’an 30 juz tanpa terjemah ditetapkan tarif Rp. 1.000.000,- persurat tanda tashih. Untuk naskah master Al-Qur’an 30 juz dan Terjemahnya diberlakukan tarif Rp. 1.500.000,- persurat tanda tashih. Ketentuan lainnya juga sudah diatur dalam peraturan tersebut. (MZA)