Jakarta - Tim penyusun Mushaf Al-Qur'an Isyarat melaksanakan Sidang Penyusunan tanggal 25 sd. 27 Oktober 2023 di Hotel Best Western Premier, Cawang. Pada sidang kali ini, Tim Penyusun sepakat menyematkan nama "Qur'an Isyarat Indonesia" sebagai branding untuk Mushaf bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW).
Deni Hudaeny, Ketua Tim penyusunan Mushaf Al-Qur'an Isyarat, menawarkan beberapa pilihan nama branding di hadapan seluruh tim yang terdiri dari Pegawai LPMQ, Akdemisi, dan Teman Tuli. Diantaranya; Mushaf Isyaroh (MI), Quran Isyarat (QI), Qur'an Isyarat Indonesia, Mushaf Al-Qur’an Isyarat Standar Indonesia (MQI SI), Al-Qur’an Isyarat Standar Indonesia (QISI), dan Mushaf Isyarat Standar Indonesia (MISI).
Dari sekian banyak pilihan nama, peserta sidang yang hadir menyepakati bahwa nama "Qur'an Isyarat Indonesia" adalah yang paling tepat. Penamaan ini mempertimbangkan penyebutan kata dalam KBBI, serta pemilihan nama yang unik dan mudah diingat. "Kata Indonesia harus dicantumkan dalam branding kita, itu menjadi identitas utama kita dalam penyusunan Mushaf ini," jelas Ida Zulfiya selaku pimpinan sidang.
Sebagaimana diketahui bahwa Mushaf Al-Qur'an Isyarat 30 juz ini akan menjadi produk pertama di dunia yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) bersama Teman-teman Tuli dari berbagai komunitas di Indonesia.
Lebih lanjut, seluruh tim mendiskusikan langkah-langkah yang harus dilakukan LPMQ maupun teman Tuli setelah launching produk Mushaf Al-Qur'an Isyarat nantinya. Salah satunya adalah untuk memperluas sosialisasi yang bertujuan agar teman Tuli di seluruh pelosok Indonesia bahkan sampai mancanegara, bisa merasakan kemudahan dalam mengakses bacaan Al-Qur'an.
Di akhir kegiatan, Deni Hudaeny menyampaikan pesan dihadapan para peserta sidang, "Saya berharap, setelah Qur'an Isyarat Indonesia ini launching, kita semua bisa mensosialisasikan dan menyebarkan manfaat Mushaf ini bagi teman-teman Tuli, seluas-luasnya di seluruh alam jagad raya ini," ujarnya penuh semangat. [Nad]
Editor: Mustopa