Jakarta (25/09/2018) - Kementerian Agama akan menggelar kembali Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Al-Qur'an. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Muchlis M. Hanafi mengatakan, Mukernas kali ini akan dihadiri pakar ilmu Al-Qur'an dari dalam dan luar negeri.
Kegiatan dua tahunan ini akan berlangsung pada tanggal 25-27 September 2018 di Bogor. Ada dua materi pokok yang akan dibahas, yaitu kajian rasm dalam Mushaf Standar Indonesia dan penyempurnaan terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama.
"Ada sejumlah pakar Al-Qur'an internasional yang akan hadir dalam kegiatan ini, antara lain Prof. Dr. Samih Ahmad Khaled Athamneh (Ketua Lajnah Ilmiyyah li-Muraja'ati wa Tadqiq al-Mushahif asy-Syarif, Yordania), Prof. Dr. Abdelkarim Ibrahim Awad Saleh (Ketua Lajnah Tashih Mesir); Prof. Dr. Ahmed Mian Thanvi Farooqi (Pakistan); dan Syekh Dr. Mohamed Abdallahi Zein El Abidine (Mujamma' Malik Fahd, Madinah)," ujar Muchlis, Sabtu (22/09) di Jakarta.
Adapun nama-nama ulama pakar Al-Qur'an dari dalam negeri yang akan menghadiri Mukernas ini, Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, MA (UIN Jakarta), Dr. K.H. Ahsin Sakho Muhammad (PP. Dar Al-Qur’an Cirebon yang juga Rais Majelis Ilmi JQH NU), K.H. M. Ulil Albab Arwani (PP. Yanbu'ul Quran Kudus), Dr. K.H. Ahmad Fathoni, (IIQ Jakarta), Dr. K.H. Afifuddin Dimyathi (PP. Darul Ulum Jombang), K.H. Abdul Bashir Muhtar, MA Kudus, Dr. KH. Fathurrahim, M.Pd.I, Bali, KH. Mursyidin, Sultra; Drs. K.H. Nurdin Abdul Qohhar, Drs. K.H. Mustafa Kamal Sukabumi, K.H. Abdul Hamid Abdul Qodir, Kediri, TGH. Dr. Salimul Jihad, MA, Lombok NTB; K.H. Nurhadi, Bali, Dr. K.H. Muhaimin Zen, Dr. Ali Nurdin, MA, Dr. Muslim Salim, Dr. A. Husnul Hakim, MA, (PTIQ Jakarta) dan Dr. Hj. Romlah Widayati, MA, (IIQ Jakarta).
"Mereka bersama-sama akan mengkaji penyempurnaan Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia dalam segi rasm, dhabt, dan tanda bacanya," jelasnya. Dengan kajian yang melibatkan seluruh ulama Indonesia dan internasional, Muchlis berharap Mushaf Al-Qur'an Standar Indonesia (MSI) nantinya akan diakui dan diterima secara menyeluruh di dunia Islam.
Selain kajian MSI, yang tidak kalah penting, dari mukernas ini diharapkan akan terhimpun saran dan masukan konstruktif untuk penyempurnaan terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama. (bp/lpmq)