Kementerian Agama, melalui Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Penyusunan Mushaf Al-Qur’an dengan ragam Qiraat. Hadir selaku narasumber dalam kegiatan ini Dr. Muchlis M. Hanafi, MA dan Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA.

Menurut Kepala Bidang Pengkajian Al-Qur’an, Abdul Aziz Sidqi, MA, yang bertindak selaku moderator menyampaikan, tujuan kegiatan ini adalah untuk menyusun mushaf Al-Qur’an dengan beragam qiraat yang akan diawali dengan penyusunan riwayat Qalun. Format penyusunannya telah disepakati dalam FGD sebelumnya, yaitu teks mushaf utamanya menggunakan riwayat Imam Hafsh, adapun qiraat riwayat Imam Qalun diletakkan di bagian hamish atau pinggir mushaf. Sedangkan dhabt atau tanda baca yang digunakan mengacu pada Mushaf Standar Indonesia (MSI). Adapun beberapa sistim tanda baca yang belum ditemukan dalam MSI akan mengacu pada tanda baca yang lazim dipakai pada mushaf-mushaf yang beredar di Timur Tengah.

Mengawali paparannya selaku narasumber Muhammad Safii Alielha atau dikenal dengan sapaan Savic Ali, mengungkapkan rasa herannya, mengapa produk-produk hasil kajian Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) yang bagus-bagus tidak dia ketahui. Padahal setiap hari ia aktif mengelola situs-situs daring yang sebagian besar kontennya adalah kajian keislaman. Dari fakta ini dia berasumsi, kemungkinan masyarakat luas juga banyak yang belum mengenal lembaga bernama LPMQ berikut produk-produk hasil kajiannya. Hal ini sekaligus menunjukkan ada sesuatu yang belum efektif dalam sistem sosialisasi yang selama ini dilakukan oleh LPMQ.

Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), sebuah organisasi yang bergerak di bidang advokasi hak-hak penyandang disabilitas, pada hari Selasa, 23 Juni 2020 berkunjung ke Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) guna melakukan audiensi. Audiensi dihadiri langsung oleh ketua umum PPDI, Drs. Ghufron Syakaril, MM., sekretaris umum PPDI, Syamsuddin Sar, ketua yayasan MTTI (Majlis Taklim Tuli Indonesia), Ir. H. Aprizar Zakaria, pendiri yayasan tunarungu SEHJIRA, Dr. Rachmita Harahap, MM., dan Juru Bahasa Isyarat dari masing-masing lembaga. Rombongan yang dipimpin oleh ketua umum PPDI tersebut diterima oleh Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, MA., Kepala Bidang Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, H. Deni Hudaeny, Lc., MA., dan Kasubbag TU, H. Muhammad Musadad, S.Th.I di ruang rapat LPMQ lantai 3.

Pandemi Covid-19 merubah tatanan hidup masyarakat global. Kondisi yang tidak normal ini berdampak juga pada pola kerja ASN Kementerian Agama. Dimulai sekitar pertengahan bulan Maret 2020, secara bergilir, sepekan sekali, para pegawai diminta bekerja dari rumah masing-masing atau dikenal dengan istilah WFH (work from home) demi mencegah meluasnya penularan virus corona di masyarakat. Belum sepekan berjalan, Menteri Agama menerbitkan Surat Edaran (SE) No. 2 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Bekerja dari Rumah Dalam Upaya Pencegahan Covid-19. Surat Edaran tersebut sekaligus menetapkan WFH secara penuh.

Mewabahnya Covid-19 di Indonesia tidak menghalangi Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan mushaf  qiraat riwayat Qalun pada hari Kamis, 16 April 2020 dengan memanfaatkan aplikasi Zoom Cloud Meetings. Bertindak sebagai narasumber adalah kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA, Abdul Aziz Sidqi, MA dan Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad. Dalam arahannya, Dr. Muchlis M. Hanafi menyampaikan apresiasi atas selesainya penulisan juz 1-10. Penulisan mushaf qiraat ini merupakan salah satu bentuk dukungan dan keberpihakan pemerintah Indonesia dalam melestarikan semua qiraat atau semua riwayat bacaan Al-Qur’an dan memperkenalkannya kepada masyarakat Indonesia.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved