Lomba Nasional Iluminasi Mushaf Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI diikuti oleh 146 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Muchis M. Hanafi, mengatakan bahwa lomba yang diselenggarakan oleh LPMQ ini merupakan lomba yang pertama kali diadakan di Indonesia. Meskipun di tengah situasi pandemi, peserta yang mendaftar melebihi ekspektasi awal karena lomba ini menurut para ahli kaligrafi Al-Qur’an tergolong lomba yang sangat berat.

“Lomba ini menurut para kaligrafer sangat berat. Dengan rentang waktu hanya 2,5 bulan peserta dituntut untuk membuat satu paket karya. Sementara, biasanya mereka hanya membuat 1 atau 2 bagian saja dalam perlombaan yang sudah diikuti,” katanya. Selain itu, hal baru bagi kalangan seniman kaligrafi Al-Qur’an adalah lomba ini dibuat digital, bukan lagi manual seperti dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) maupun Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) yang membuat karya dalam sekian jam bersamaan dan tanpa tema tertentu.

“Ini tantangan baru bagi kaligrafer. Kalau biasanya mereka membuat di atas kertas, kanvas, tembok, atau media lainnya, nah mereka dihadapkan dengan komputer atau laptop. Padahal, untuk membuat konsepnya sendiri sudah berat, ditambah dengan harus menguasai program desain,” lanjutnya.

Muchlis M. Hanafi berharap lomba iluminasi secara digital ini bisa memantik semangat para kaligrafer agar mampu beradaptasi dengan dunia digital sehingga mampu bersaing di era digital dan teknologi yang terus berkembang. “Jangan sampai kaligrafer ini ketinggalan terus. Kita bisa melihat, orang yang tidak pernah belajar kaligrafi pun bisa membuat karya kaligrafi yang bagus hanya dengan program di komputer. Bangunan yang besar dan megah pun bisa mereka hias dengan kaligrafi,” pungkasnya.

Seperti diketahui bahwa, pendaftaran dan pengiriman karya dibuka tangga 14 Agustus 2020 dan ditutup pada hari Jum’at 30 Oktober 2020 jam 23.59 WIB. Pengiriman karya melalui google form yang telah disediakan. Selanjutnya, karya peserta akan diverifikasi, diseleksi, dan akan dinilai oleh juri pakar kaligrafi dan desain. (Atho)