Bogor (3/2/2020) - Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan Sidang Reguler pertama tahun anggaran 2020 pada hari Senin hingga Rabu, 3 - 5 Februari 2020 bertempat di hotel 1O1, Bogor. Sidang Reguler Pentashihan adalah forum yang diselenggarakan LPMQ untuk membahas hasil pentashihan yang sudah dilakukan oleh para pentashih bersama para pakar Al-Qur’an yang ditunjuk Kepala LPMQ. Menurut Kepala Bidang Pentashihan LPMQ, H. Deni Hudaeny Ahmad Arifin, MA., Sidang Reguler Pentashihan tahun anggaran 2020 direncanakan dilaksanakan pada pekan pertama setiap bulan. Dilaporkan juga bahwa dalam penyelenggaraan kali ini, LPMQ telah menyiapkan 20 naskah dari 16 penerbit untuk dibahas bersama para pentashih dan pakar Al-Qur’an.
“Naskah yang kita bahas, di antaranya adalah naskah penerbit dari Bandung; Smart Tauhiid, PT. Thursina Mediana Utama, PT. Alqosbah Karya Indonesia, dan PT. Sygma Examedia Arkanleema, masing-masing satu naskah. PT. Iqro Indonesia Global, Bantul, PT. Kelindo Wiro Sableng, Bogor, Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Jakarta, masing-masing satu naskah. LPMQ sendiri mengajukan tiga naskah, Kamila Jaya Ilmu Jakarta satu naskah, CV. Cahaya Kreativa Utama, Jakarta dua naskah. Yayasan Perjuangan Insan Sadar Mandiri, Lamongan, CV. BEN ALI, Sukoharjo, Nur Ilmu dan Alfasyam Jaya Mandiri, Surabaya, serta Insan Mulia Kreasi, Wonogiri masing-masing satu naskah. Terakhir Yayasan Pelayan Al-Qur'an Mulia, Tangerang Selatan dua naskah,” jelas Deni dalam laporannya.
20 Naskah tersebut, lanjut Deni, adalah kumpulan dari beberapa naskah yang teregistrasi tahun 2019 namun belum selesai proses pentashihannya, ditambah beberapa naskah baru yang masuk ke LPMQ pada bulan Januari 2020. “Dari sisi status naskah, 7 naskah adalah registrasi baru; 8 naskah pentashihan tahap selanjutnya, dan 5 naskah pemeriksaan dumi. Menurut jenis naskahnya. Mushaf Al-Qur’an saja ada dua naskah, mushaf terjemah dua naskah, mushaf dengan konten lain 14 naskakh, serta dua mushaf digital. Sedangkan dari segi model tulisan, ada yang menggunakan font LPMQ, tulisan Isep Misbah, Usman toha, dan Bayquni yasin. Dari segi halaman, yang menggunakan ayat pojok ada 17 naskah, sedangkan yang tidak pojok, 3 naskah; naskah 15 baris ada 15, 22 baris ada 1 dan baris lainnya ada 4 naskah. Oplah cetak seluruhnya berjumlah 5. 862. 500 eksemplar,” sambung Deni.
Ia menambahkan bahwa Bidang Pentashihan pada bulan Januari 2020 telah menerima registrasi mushaf sebanyak 16 pendaftaran dengan 35 output Surat Tanda Tashih dan rencana oplah sebanyak 1.945.500 eksemplar. Pada bulan Januari, LPMQ juga telah menerbitkan 8 Surat Tanda Tashih baru dan 4 pembaruan Surat Tanda Tashih. (MZA)