Kepala Lajnah  Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Abdul Aziz Sidqi, mengatakan tidak ada pertentangan antara Al-Qur’an dan sains. Keduanya justru saling mendukung dan melengkapi dalam menciptakan iklim pengembangan ilmu pengetahuan.

Pernyataan tersebut disampaikan Aziz dalam kapasitasnya sebagai narasumber di kegiatan Sosialisasi  Penggunaan Buku Belajar Biologi Bersama Al-Qur’an. Kegiatan yang berlangsung melalui Zoom Meeting ini terselenggara atas kerjasama LPMQ dengan Direktorat GTK Madrasah dan Direktorat KSKK Madrasah Ditjen, Pendidikan Agama Islam, Kementerian Agama.

“Dalam Al-Qur’an ditemukan banyak ayat-ayat yang menganjurkan umat Islam untuk meneliti ciptaan Allah. Al-Qur’an juga banyak mengandung isyarat-isyarat ilmiah yang mengispirasi penelitian dan pngembangan  sains. Seperti, penciptaan jagat raya, penciptaan manusia, penciptaan tumbuhan dan lainnya. Sehingga antara Al-Qur'an dan sains tidak ada pertentangan,” Terang Aziz, Rabu (19/06/2024) secara daring.

Namun demikian, Azis menggarisbawahi bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang fungsi utama sebagai petunjuk, bukan buku ensiklopedia sains yang memuat ilmu sains secara detail. Yang ada dalam Al-Qur’an adalah isyarat-isyarat ilmiah sebagai sumber inspirasi.

Aziz menjelaskan buku belajar biologi persamaan Al-Qur’an disusun oleh lpmq pada tahun 2022 bekerja sama dengan pakar ilmu biologi pakar tafsir guru-guru pengajar biologi dan tim dari lpmi. Buku ini diperuntukkan sebagai buku rujukan bagi guru-guru pengajar biologi dan untuk siswa sekolah Madrasah Aliyah dari kelas 1 hingga kelas 3.

Dalam penyusunannya tim memposisikan  Al-Qur’an sebagai pijakan atau sumber informasi. Karena kebenaran Al-Qur’an bersifat mutlak. Adapun penjelasan berupa tafsir dan penjelasan perspektif sains ditempatkan sebagai konfirmasi, karena kebenaran keduanya beraifat relatif.

“Jadi penafsirannya berangkat dari Al-Qur’an kemudian disesuaikan dengan perkembangan sains. Sehingga, kedudukan sains bukan sebagai penafsir Al-Qur’an tetapi sebagai penjelasan yang memperkaya kandungan  tafsir Al-Qur’an,) dan Al-Qur’an juga bukan dijadikan sebagai justifikasi atas temuan sains. Namun keduanya bisa diintegrasikan” Terang Aziz menambahkan.

“Sekali lagi, kebenaran Al-Qur'an itu mutlak. sedangkan kebenaran sains dan tafsir adalah relatif sebagaimana kebenaran penafsiran Al-Qur’an, karenanya temuan sains dan Tafsir bisa disempurnakan di kemudian hari apabila ditemukan kebenaran yang lain, “lanjutnya menjelaskan.

Hal itulah, yang menurut Aziz menjadikan produk-produk hasil kajian LPMQ berupa tafsir dan terjemahan Al-Quran mengalami beberapa kali penyempurnaan. Dan yang demikian sesuai dengan karaktet kitab suci Al-Qur’an yang salihun likulli zaman wal makan atau kandungan Al-Qur’an itu sesuai dengan waktu dan masa.

Terkait perbedaan buku Belajar Biologi bersama Al-Qur'an, dengan buku Biologi yang lain adalah dengan buku ini, siswa akan memperoleh pelajaran ilmu biologi sekaligus mendapatkan petunjuk-petunjuk  dari ayat Al-Qur’an sesuai dengan tema tertentu.

“Selain Al-Quran, buku ini juga dilengkapi dengan petunjuk hadis-hadis dari rasulullah yang memuat isyarat-isyarat ilmiah,” Jelas Aziz. secara teknis buku ini dimulai dengan pendahuluan pembahasan dilengkapi gambar dan disusun dengan bahasa yang ringan. Dalam buku juga disertakan teks ayat Al-Qur’an, terjemahan Al-Qur’an, penjelasan kata kunci, tafsir ayat hikmah, dan pojok sains terkait tema

Azis berharap buku ini bisa menginspirasi guru-guru biologi serta siswa untuk lebih mendalami atau mengkaji ciptaan Allah di jagat raya ini. Karena hal itulah, menurut Aziz, di masa lalu umat Islam mengalami masa keemasan.

Dalam sesi tanya jawab beberapa peserta berharap LPMQ selanjutnya bisa melakukan pembinaan untuk guru-guru pengajar ilmu biologi dalam menggunakan buku ini. Mereka juga mengusulkan agar buku ini dilengkapi dengan buku pendamping praktikum sehingga bisa lebih aplikatif. bp

Editor: Agus N