Salah satu materi dalam kegiatan Pembinaan Pentashihan Mushaf Al-Qur’an yang diselenggarakan atas kerjasama Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an (STKQ) Al-Hikam Depok pada 30 September s.d. 3 Oktober 2019 di aula STKQ Al-Hikam adalah Sejarah dan Metode Penulisan Mushaf Al-Qur’an Braille yang disampaikan oleh Hj. Ida Zulfiya, M.Ag.
Materi ini sangat ditunggu oleh para peserta karena merupakan salah satu ilmu baru dan langka bagi mereka. Muhammad Luthfi, salah satu peserta pembinaan pentashihan menyampaikan, “Saya sangat senang dan antusias mengikuti materi Al-Qur’an Braille ini, karena merupakan ilmu baru bagi saya, dan termasuk ilmu langka yang tidak banyak orang kuasai. Narasumbernya juga asyik dalam menyampaikan materi membuat peserta semangat belajarnya tidak ngatuk. Oleh karenanya, saya sangat berkeinginan untuk mempelajarinya sampai mahir membaca Al-Qur’an Braille dan bisa mengajarkan kepada masyarakat luas khususnya kalangan tunanetra.”
Senada dengan apa yang disampaikan salah satu mahasiswa STKQ Al-Hikam tersebut, putra almarhum KH. Hasyim Muzadi (Pendiri Pesantren Al-Hikam), KH. Muhammad Yusron Shidqi, Lc., MA selaku pengasuh pesantren mahasiswa Al-Hikam Depok menyambut gembira penyelenggaraan Pembinaan Pentashihan di STKQ Al-Hikam. Menurutnya, ini akan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa.
“Kesempatan yang sangat berharga ini jangan disia-siakan, karena dalam kegiatan pembinaan pentashihan ini, kita diajarkan tentang Al-Qur’an Braille, ilmu rasm, ilmu dabt, ilmu waqaf ibtida’, dan ilmu-ilmu yang lain. Tekuni salah satu ilmu tersebut sampai betul-betul menguasai, syukur-syukur bisa menguasai semuanya, sehingga dari STKQ Al-Hikam ini akan muncul pakar Al-Qur’an Braille, pakar Rasm, dan pakar ilmu ke Al-Qur’an-an yang lain.” Terang Kyai Yusron. (Zulfi)