Diseminasi di Kebumen, Kepala LPMQ Suarakan Keberpihakan Kepada Penyandang Disabilitas

Diseminasi di Kebumen, Kepala LPMQ Suarakan Keberpihakan Kepada Penyandang Disabilitas

Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Abdul Aziz Sidqi, menggugah masyarakat Kebumen untuk peduli atas keberadaan penyandang disabilitas. Menurut Aziz, kepedulian masyarakat kepada penyandang disabilitas saat ini sangat mendesak, utamanya dalam penyediaan layanan literasi keagamaan dan pendidikan.

"Mari kita bareng-bareng memperhatikan keberadaan penyandang disabilitas. Banyak dari mereka yang bingung mau belajar Al-Qur'an di mana? Siapa yang mengajari? Bagaimana caranya? Ini butuh kepedulian kita," ajak Aziz dalam kegiatan Diseminasi Hasil Kajian LPMQ, Kamis (12/10) di Pondok Pesantren Al-Ihsan wat Taqwa, Kebumen, Jawa Tengah.

Ajakan tersebut lebih khusus ditujukan kepada lembaga pesantren. Aziz menilai keterlibatan pesantren dalam hal ini masih kurang. Hal itu berdasarkan fakta bahwa selama ini pihak-pihak yang siap dan memungkinkan bekerja sama dengan LPMQ dalam penyediaan literasi Al-Qur'an bukan dari kalangan pesantren. Kalaupun ada, jumlahnya terbilang sedikit.

"Yang saya rasakan seperti itu. Selama ini, LPMQ  bekerja sama dengan lembaga-lembaga non pesantren dalam penyediaan literasi Al-Qur'an bagi tunanetra dan PDSRW. Dengan lembaga pesantren masih minim," kata Aziz.

"Karenanya, saya mengajak keterlibatan pesantren lebih jauh dalam hal ini. Penyandang disabilitas adalah saudara-saudara kita juga, yang harus kita bantu dalam bidang literasi dan bidang pendidikan keagamaan," seru Aziz dalam kegiatan yang dihadiri 150 orang peserta terdiri dari penyuluh Agama, dosen, mahasiswa, tokoh masyrakat, pimpinan pesantren, dan santri.

Dalam sesi tanya jawab, pernyataan Aziz tentang minimnya perhatian pesantren atas keberadaan penyandang disabilitas dipertanyakan salah seorang peserta. Menurutnya, pesantren dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) seperti Nahdlatul Ulama (NU) sangat peduli kepada mereka. Bila dalam tataran teknis perannya dinilai masih minim, itu mungkin karena kurangnya bekal keilmuan. Sehingga tidak bisa membantu. Sebab itu, ia mengusulkan agara LPMQ menyelenggarakan pelatihan guru mengaji bagi penyandang disabilitas.

"Pesantren dan NU bukannya tidak peduli, pak. Tapi kita karena kami kurang bekal ilmu. Maka, saya usul, kiranya LPMQ mengadakan pelatihan khusus guru ngaji bagi disabilitas," ujar seorang penanya bernama Faizah.

Permintaan tersebut dipandang Aziz sebagai masukan yang konstruktif. Aziz menyetujui perlunya diselenggarakan pelatihan, training for trainer, baik untuk mushaf isyarat atau mushaf Baraille.

"Akan kami agendakan ke depan. Ini sangat mendesak," tegasnya.

Selain menyuarakan keberpihakan kepada penyandang disabilitas, dalam forum tersebut Aziz juga menyampaikan tugas dan fungsi (Tusi) yang selama ini diemban LPMQ. Tusi tersebut utamanya terkait dengan pelayanan Al-Qur'an; mulai dari pentashihan, pengkajian, pengembangan layanan Al-Qur'an berbasis teknologi kekinian, hingga pendokumentasian Al-Qur'an dan khazanah yang meliputinya.

Sementara itu, menurut Dr. KH. Muhammad Agus Salim, LC. MA, keberadaan LPMQ sebagai lembaga resmi pemerintah sangat penting. Tusi utama yang diemban LPMQ dalam pemeliharaan kesucian Al-Qur'an merupakan implementasi nyata firman Allah dalam surah al-Hijr ayat 9.

"Keberadaan LPMQ sangat penting. Perannya sesuai dengan firman Allah dalam al-Hijr ayat 9 dan hadis Rasulullah yang artinya 'sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya," jelas doktor ilmu qiraat alumni al-Azhar Kairo yang sekaligus menjadi pimpinan pesantren al-Ihsan wat Taqwa. [bp]

Editor: Mustopa

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved