Kunjungan Persatuan Kesenian Khat Kebangsaan Malaysia Ke Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal Jakarta

 

Para ahli kaligrafi Malaysia yang tergabung dalam wadah Persatuan Kesenian Khat Kebangsaan Malaysia berkunjung ke Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal (BQMI) Jakarta. Selama di Indonesia, Rombongan yang terdiri dari 23 orang ini mengunjungi pusat-pusat pengembangan kaligrafi dalam rangka untuk memperoleh wawasan dan pengalaman, salah satunya di BQMI. Rombongan ini juga diikuti oleh Ustadz Abdus salam Morshidi dari Jabatan Agama Islam Sarawak, Malaysia  yang secara khusus berkunjung untuk mengetahui lebih detail bagaimana peran pemerintah Indonesia dalam upaya pengembangan seni kaligrafi di Indonesia.

Dr. Abdurrahman bin Hamzah ketua persatuan kesenian Khat Kebangsaan Malaysia, sekaligus dosen senior di Universitas Teknologi Malaysia (UTM) mengatakan, "kunjungan kami dari tanggal 1 hingga 4 Maret, kita namai dengan Kembara Khottot Malaysia, bertujuan untuk menziarahi pusat-pusat perkembangan kaligrafi di Indonesia, bermula dari pesantren Lemka, Sukabumi yang dipimpin oleh Ustadz Didin Sirojudin dan berlanjut ke tempat lainnya hingga ke Bayt Al-Qur'an & Museum Istiqlal, untuk mempelajari dan mendapatkan pengalaman untuk kami manfaatkan di Malaysia."

Kegiatan diawali dengan keliling ke ruang pamer Bayt Al-Qur’an yang dipandu langsung oleh Syaifuddin selaku edukator. Selama di ruang pamer Bayt Al-Qur’an, rombongan mendapatkan penjelasan secara detail bagaimana perkembangan penyalinan Al-Qur’an dari masa awal hingga di Nusantara. Kunjungan dilanjutkan di ruang pamer Museum Istiqlal untuk melihat secara lansung berbagai koleksi seni dan budaya Islam di Indonesia. Di ruang koleksi seni rupa kontemporer, pengunjung secara detail melihat berbagai macam koleksi kaligrafi yang didisplay.

Rangkaian kunjungan dilanjutkan dengan diskusi “Perkembangan Kaligrafi di Indonesia” yang dipresentasikan oleh Saifuddin di Aula Museum Istiqlal. Dalam penjelasan perkembangan kaligrafi sejak awal masuknya Islam, hingga perkembangannya di era modern ini, Syaifuddin memaparkan secara khusus bagaimana peran Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an sebagai representasi pemerintah dalam upaya pengembangan kaligrafi di Indonesia.

“Lembaga ini selain bertugas mengumpulkan, mendokumentasikan, dan memamerkannya di BQMI, juga turut serta memberikan motivasi kepada para seniman kaligrafi melalui even-even perlombaan maupun pameran, dan yang yang terakhir pada tahun 2021 hingga 2022 diselenggarakan Lomba Kaligrafi Batik Tingkat Nasional. Tidak kalah pentingnya adalah upaya LPMQ untuk merekrut para khattat terbaik untuk menulis mushaf 30 juz, serta pengembangan digitalisasi mushaf Al-Qur’an yang dimulai dari pembuatan font Al-Qur’an kemudian diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti mushaf android, Al-Qur’an in word, dan lain-lain yang sangat bermanfaat untuk masyarakat”, lanjut Saifuddin.

Dalam sambutannya, Dr. Abdurrahman memberikan kesan bahwa ternyata seni Khat di Indonesia telah berjalan sangat lama sekali, dan di tempat Bayt Al-Qur’an ini dokumentasi perkembangan kaligrafi bisa dilihat secara detail dari satu masa ke masa berikutnya dan bagaimana seni khat itu bisa mewarnai kebudayaan Islam di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia sangat mendukung terhadap perkembangan kaligrafi salah satunya melalui Bayt Al-Qur'an ini, melalui MTQ, ataupun bentuk lainnya. Itu semua memberikan inspirasi kepada kami untuk bergerak. Semoga suatu saat nanti kita bisa berkunjung lagi dan bisa ada semacam kerja sama dalam rangka pengembangan kaligrafi,” tutup Abdurrahman. (S)

Editor: Mustopa

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved