“Langit tidak memiliki lapisan”, demikian salah satu petikan diskusi yang disampaikan Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Tafsir Ayat-ayat Kauniyah yang diselenggarakan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Rabu 08 Juli 2020.  Acara ini kembali dilaksanakan setelah terhenti selama beberapa bulan karena wabah pandemic Covid-19. Acara dilaksanakan di lantai 4 Gedung Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal TMII dengan menerapkan protokol kesehatan untuk setiap peserta dan tim pakar yang hadir, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer.

Hadir pada acara ini kepala LPMQ, Dr. Muchlis M Hanafi, MA., kepala Bidang Pengkajian Al-Qur’an, Abdul Aziz Shidqi, MA, sejumlah tim pakar kajian Al-Qur’an dan sains, diantaranya Prof. Dr. Thomas Djamaludin, M.Sc, Prof. Dr. Darwis Hude, M.Si, Dr. Mudji Raharto, Dr. Ir. Agus Djamil, M.Sc, dan Dr. Abas Mansur Tamam, MA dan sejumlah panitia dan peserta dari LPMQ.

Diantara diskusi menarik yang muncul di tengah pembahasan adalah pernyataan Prof. Thomas yang mengatakan bahwa tidak adanya lapisan langit. Tidak  adanya fakta ilmiah sampai saat ini yang menyatakan adanya lapisan langit nampaknya menjadi argumentasi yang menguatkan pandangan tersebut. Lebih lanjut, Prof. Thomas menyatakan bahwa ungkapan 7 lapis yang disebutkan Al-Qur’an bukan membatasi namun untuk menunjukkan hal yang banyak sebagaimana gaya bahasa Al-Qur’an yang menyatakan angka tujuh untuk menjelaskan sesuatu yang banyak. Pernyataan ini mendapat tanggapan dari sejumlah peserta yang hadir sehingga menambah hidup suasana diskusi.

Sebagian pakar menyatakan bahwa ada baiknya jika pernyataan tersebut ditinjau ulang, karena mungkin di masa mendatang ditemukannya fakta sains tentang lapisan langit. Demikian sekilas diskusi yang menarik dan dinamis pada Sidang Penyusunan Tafsir Ayat-ayat Kauniyah. Sidang ini menyusun bahan bacaan tafsir ayat-ayat kauniyah ditinjau dari perspektif tafsir Al-Qur’an dan sains. Bahasan utama sidang kali ini berputar pada penciptaan alam semesta seperti langit dan bumi. Beberapa pandangan klasik maupun modern didiskusikan dengan cukup apik dan menarik oleh peserta sidang baik dari perspektif tafsir maupun sains. (IAP)