Yogyakarta - Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Muchlis M. Hanafi didampingi Kepala Bidang Pentashihan, Deni Hudaeny AA melakukan kunjungan ke Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis) pada Jumat (19/03/2021). Kunjungan ini disambut oleh pengurus Yaketunis dan sejumlah guru pengajar Al-Qur’an braille, termasuk Najamudin, salah satu tokoh yang ikut dalam merumuskan Mushaf Standar Braille yang kemudian ditetapkan dalam KMA No. 25 Tahun 1984.
Mewakili pengurus Yaketunis, Wiyoto mengucapkan rasa terima kasih atas kunjungan dan berbagai upaya yang telah dilakukan LPMQ dalam memberikan perhatian terhadap kebutuhan mushaf Al-Qur’an braille untuk kalangan tunanetra. Wiyoto mengkisahkan bahwa Yaketunis merupakan pioner pengajaran Al-Qur’an braille di Indonesia. Pendiri Yaketunis, Supardi Abdu Somad (w.1981) adalah tunanetra yang pertama kali mengungkap sistem penulisan mushaf Al-Qur’an Braille Yordania, kemudian mengembangkan dan mengajarkannya.
Sementara itu Muchlis M. Hanafi menyampaikan bahwa selain untuk menjalin silaturahmi, kunjungan ini juga bertujuan mengajak Yaketunis dapat terlibat dan berkontribusi dalam kegiatan penyempurnaan Pedoman Membaca dan Menulis Al-Qur'an Braille yang akan diselenggarakan LPMQ pada tahun 2021. Sebelumnya LPMQ juga melakukan kunjungan yang sama ke sejumlah organisasi/lembaga di Bandung, seperti Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI), Yayasan Penyantun Wyata Guna (YPWG) dan Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI). Muchlis juga menegaskan bahwa LPMQ sebagai fasilitator berupaya dapat menyerap aspirasi dari semua pihak. Dengan keterlibatan semua pihak, terutama para penguna Al-Qur’an braille, diharapkan Pedoman yang nantinya disempurnakan dan Mushaf Al-Qur’an Standar Braille yang akan disesuaikan dapat diterima dan menjadi milik bersama semua komunitas tunanetra muslim Indonesia. (Aji)