Video Pembelajaran Dasar-Dasar Agama Islam Untuk Penyandang Tuli

"Prihatin saja tidak cukup. Kita harus berbuat nyata untuk membantu teman-teman tuli," Ungkap Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Dr. Muchlis M Hanafi, MA, dalam sebuah kesempatan. Perhatian tersebut diwujudkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) dalam dua agenda besar kegiatan di tahun  ini: pertama, penyusunan bahasa Isyarat Al-Qur'an, kedua, pembuatan video pembelajaran dasar-dasar agama Islam untuk penyandang tuli. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan pertama adalah Bidang Pentashihan Al-Qur'an, adapun kegiatan kedua dinahkodai oleh Bidang Pengkajian Al-Qur'an.

"Mulai tahun ini kita akan fokus melayani teman-teman tuli muslim Indonesia. Selain menyusun pedoman bahasa isyarat Al-Qur'an, LPMQ juga akan membuatkan video dasar-dasar agama Islam," ungkap Abdul Aziz Sidqi, selaku Kabid Pengkajian Al-Qur'an, dalam kegiatan Penguatan Moderasi Agama Melalui Media Sosial, Selasa (23/03) di Jakarta Timur.

"Rencananya, ada 30 video yang akan kita produksi pada tahun ini. Materi video meliputi dasar-dasar agama Islam seputar akidah, syariah dan akhlak. Semua video-video itu akan kita unggah di channel medsos LPMQ, agar mudah diakses oleh penyandang tuli muslim Indonesia," tambahnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Aprizar Zakaria (Ketua Majelis Ta'lim Tuli Indonesia/ MTTI Jakarta), 2. Adinda Meita Putri, M.Pd (Guru SLBN Cicendo Bandung) dan 3. Farid Aziz (juru bahasa isyarat dakwah tuli muslim). "Banyak tuli musim yang datang ke Gereja, karena dari kalangan umat Islam belum ada lembaga yang perhatian membantu pemahaman keberagamaan tuli muslim Indonesia," papar Aprizar berkisah.

Sekitar tahun 2011an ada Konferensi Tuli Muslim Dunia di Malaysia. Afrizar menghadiri konferensi tersebut. Dan dia merasa malu, karena negara-negara lain telah maju dalam melayani tuli Muslim. "Kita belum memiliki kosa isyarat ajaran-ajaran Islam. Kita juga kesulitan mencari penerjemah isyarat yang memahami agama Islam," ungkap Afrizar prihatin, seperti disampaikan oleh penerjemah isyarat, Farid Aziz.

Menurut Afrizar, kondisi pemahaman keagamaan tuli muslim Indonesia sangat memprihatinkan. Banyak yang tidak mengenal Allah, apa tujuan hidup ini, tidak paham mati itu apa? Mereka menyangka manusia seperti hewan, kalau sudah mati, ya sudah. Apa itu surga? Apa itu neraka? dan lain sebagainya terkait dasar-dasar pemahaman dalam agama Islam.

Kondisi itu berbanding terbalik dengan perkembangan tuli di bidang keterampilan. Banyak dari mereka yang bisa komputer, menjahit, berdagang dan lain-lain. Tetapi, dalam bidang agama pengetahuan mereka sangat rendah. "Saya merasa sangat sedih. Karena sedikit sekali dakwah untuk tuli. Di masjid-masjid tidak ada penerjemah isyarat. Kosa kata isyarat Islam juga belum ada, semakin mempersulit teman-teman tuli mengakses pengetahuan Islam. Sebab itu, saya mengambil kosa isyarat dari Pakistan." Jelasnya. [bp]

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved