LPMQ Susun Buku Sejarah dan Dinamika Terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama

LPMQ Susun Buku Sejarah dan Dinamika Terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) akan menyusun buku Sejarah dan Dinamika Terjemahan Al-Qur'an terbitan Kementerian Agama. Terjemahan Al-Qur'an terbitan Kementerian Agama mulai dicetak tahun 1965. Seiring berjalannya waktu, produk tersebut telah mengalami tiga kali proses kajian dan penyempurnaan; tahun 1971, 1998-2022, dan terakhir pada tahun 2016-2019. Namun, hingga saat ini, belum ada dokumen sejarah dalam bentuk buku yang secara resmi diterbitkan oleh negara terkait hal itu.

"Terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama telah ada sejak tahun 1965 dan beberapa kali mengalami penyempurnaan. Sayangnya, negara belum mencatat dinamika sejarahnya dalam bentuk buku. Hal inilah yang akan kita lakukan dalam kegiatan ini," terang Reflita, selaku ketua tim kegiatan Kajian dan Penyusunan Sejarah dan Dinamika Terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama, Kamis (31/08) di Jakarta Timur.

Dikatakan Reflita, dalam setiap proses kajian dan penyempurnaan yang dilakukan ada latar belakang dan dinamikanya tersendiri, sehingga melahirkan produk terjemahan Al-Qur'an yang memiliki karakteristik yang khas. Hal itu, menurutnya, sangat penting untuk didokumentasikan dalam bentuk buku dan hasilnya disampaikan kepada publik.

"Apa yang melatari dilakukannya penyempurnaan, siapa saja tim yang terlibat, bagaimana prosesnya, hingga seperti apa hasilnya, itulah yang perlu kita gali ulang data-datanya dan disampaikan kepada masyarakat," jelas Reflita.

Sementara itu, Jajang A Rohmana, selaku narasumber kegiatan menyatakan, sebagai akademisi dirinya menyambut baik kegiatan penulisan buku sejarah terjemahan Al-Qur'an Kemenag tersebut. Menurutnya, selama ini, kajian kritis tentang Terjemahan Al-Qur'an terbitan Kemenag telah banyak dilakukan oleh penulis eksternal Kemenag; baik dalam bentuk artikel, jurnal, skripsi, hingga disertasi.

"Saya menyambut baik kegiatan LPMQ ini. Saya membayangkan, isi buku ini akan sangat berbeda, mengingat penulisannya dari sudut pandang internal Kemenag. Tentu, akan lebih kaya informasi atau data-data dibandingkan hasil penulis eksternal Kemenag," ungkap Jajang.

Karenanya, untuk membedakan produk ini dengan tulisan-tulisan akademisi di luar Kemenag, Jajang menyarankan agar penulisannya mengikuti pakem penulisan sejarah. Penulisannya disajikan dalam bentuk deskriptif naratif, bukan kajian kritis seperti yang selama ini dilakukan oleh orang-orang luar Kemenag.

"Agar berbeda dengan karya akademik, penulisan buku ini bersifat deskriptif naratif saja, bukan kajian kritis. Dari internal Kemenag fokus saja pada pengayaan data dan informasi kesejarahan," tambahnya memberi saran.

Dalam kegiatan ini, tim penulis telah menyepakati draf isi buku dan pembagian tugas. Ditargetkan, pada tahun 2024 buku sudah bisa diterbitkan.[bp]

Editor: Mustopa

 

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved