Untuk pertama kalinya, Kementerian Agama melalui Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) akan menerbitkan Mushaf Terjemahan dengan format teks sistem pojok atau dikenal dengan “Qur’an Pojok”.
Mushaf Terjemahan Al-Qur’an model pojok adalah hal baru di Kemenag. Gambaran desainnya, pada setiap halaman diisi dengan teks Al-Qur’an pojok dan terjemahannya diletakkan di samping teks ayat, memanjang dari atas ke bawah membentuk huruf L. Desain ini terlihat berbeda dengan terbitan-terbitan sebelumnya.
Sejak terjemahan Al-Qur’an pertama kali diterbitkan tahun 1965 hingga sekarang, Kemenag hanya pernah mengeluarkan dua model master mushaf terjemahan, pertama, model antar baris “atas dan bawah per ayat” yaitu meletakkan teks ayat di baris atas dilanjutkan dengan terjemahan ayat di baris bawah. Kedua, model “baris per ayat sejajar kanan dan kiri” yaitu meletakkan teks di sisi kanan dan terjemahannya di sisi kiri.
Ada banyak permintaan dari pengasuh pesantren tahfiz Al-Qur’an agar LPMQ menerbitkan mushaf terjemahan Al-Qur’an model pojok. Karena kedua model desain yang telah diterbitkan Kemenag dinilai kurang membantu para penghafal Al-Qur’an. Masukan tersebut telah dipertimbangkan dan diterima. Pada tahun ini, setelah kajian penyempurnaan terjemahan Al-Qur’an edisi tahun 2019 selesai dilaksanakan, penerbitan “Quran Terjemahan Pojok’ akan segera direalisasikan.
“Harapannya, dengan diterbitkannya mushaf Terjemahan Al-Qur’an Pojok, santri-santri penghafal Al-Qur’an akan memperoleh manfaat ganda, mudah dalam proses menghafal Al-Qur’an dan sekaligus memahami kandungan makna ayat yang dihafalkan,” tukas Bagus, Kepala Seksi Sosialisasi dan Penerbitan LPMQ dalam Rapat Dalam Kantor (RDK) pada hari Kamis, (03/09) di kantor LPMQ Jakarta Timur.
Qur’an pojok adalah sebutan untuk mushaf yang di setiap halamannya diakhiri dengan fasilah atau penghabisan ayat. Mayoritas para penghafal Al-Qur’an menggunakan mushaf jenis ini. Setiap halaman yang diakhiri dengan fasilah memudahkan mereka dalam mengingat posisi ayat dan lembaran Al-Qur’an yang dihafalkan.
Hingga berita ini dirilis, progres penyiapan master mushaf terjemahan model pojok sudah mencapaii 90 % dan akan dilanjutkan ke tahap pembacaan ulang oleh tim pentashih Al-Qur’an.
“Desain layout sudah selesai. Berikutnya akan kita lanjutkan ke tim pentashihan untuk dibaca ulang teks ayat dan terjemahannya. Apabila ada kesalahan akan kita perbaiki. Jika sudah bersih dari salah, master mushaf ini akan kita ajukan ke percetakan,” ungkap Fatihuddin, pegawai LPMQ yang bertanggung jawab menyiapkan bahan master mushaf. [bp]