Tashih Mushaf Al-Qur’an Otomatis (TMQO) yang menjadi program unggulan LPMQ tahun ini memasuki babak baru. TMQO sebagai program transformasi pelayanan digital LPMQ telah sampai pada tahap prototype. Perkembangan tersebut disampaikan oleh Prof. Adang selaku ketua tim eksekutor TMQO. “TMQO saat ini telah memasuki tahap user interface. Tentu perkembangan ini tidak lepas dari support dan motivasi dari Bu Rektor,” ujar Prof. Adang, Rabu, 21 Februari 2024 di Gedung F4 Universitas Gunadharma, Jakarta.
LPMQ menghadiri undangan Prof. Didin untuk berdiskusi dan monitoring perkembangan TMQO. Diskusi tersebut dihadiri Rektor Universitas Gunadharma, Prof. Dr. E.S. Margianti, S.E., M.M., Kepala LPMQ H. Abdul Aziz Sidqi, M.Ag., H. Zarkasyi selaku ketua tim pengkajian Al-Qur’an, dan tim eksekutor TMQO dari internal maupun eksternal.
Prof. Margianti selaku rektor turut langsung menyaksikan demonstrasi perkembangan TMQO dan memperingatkan, “Produk yang kita eksekusi saat ini bukan lagi produk main-main, karena ini hubungannya dengan Al-Qur’an. Saya minta Dr. Guntur untuk menjaga kualitas produk ini. Saya juga berharap sebelum aplikasi ini dilauncing harus ada uji evaluasi dulu, supaya kita tau mana saja yang perlu diperbaiki. Jangan sampai nanti kasrahnya hilang malah nggak terdeteksi, karena ini urusannya dengan agama dan langsung dilihat oleh masyarakat global,” tegas Margianti.
Rektor juga berharap nantinya produk ini bisa dilaunching oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersamaan dengan produk Gunadarma lainnya. Margianti menyayangkan jika produk keren semacam ini tidak dilaunching dan tidak diketahui oleh Kementerian lainnya. Selain itu, launching juga sebagai sarana diseminasi UG dan LPMQ dalam menghasilkan produk yang berkualitas.
Kepala LPMQ menyambut baik perkembangan TMQO yang dipresentasikan Dr. Guntur dan Dr. Uje. Aziz berharap TMQO ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus dikembangkan sampai terintegrasi dengan website SILAT sekarang. Di lain kesempatan, Dr. Guntur juga menyampaikan tentang kendala-kendala saat ini yang dialami oleh TMQO, seperti spesifikasi PC, server, dan RAB.
Pasca demonstrasi TMQO, Liza Mahzumah dan tim pengelola Bayt Al-Qur’an juga berharap transformasi digital pada museum Bayt Al-Qur’an. Harapan tersebut direspon positif oleh Rektor, “Selama pengembangan digital dilakukan untuk kemaslahatan umat, maka Gunadarma tidak pernah menolak, sebab kami, Universitas Gunadarma ada untuk Indonesia,” ujar perempuan berjilbab biru muda tersebut.
Editor: Mustopa