Bogor (19/7/2017) - “Salah satu indikasi keberhasilan pengawasan mushaf Al-Qur’an yang selama ini dijalankan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) adalah semakin meningkatnya kepatuhan penerbit untuk mentashihkan mushafnya pada LPMQ.” Demikian disampaikan Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA, Kepala LPMQ Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, pada sesi pembukaan Sidang Reguler Pentashihan ke VII di Rukun Senior Living, Bogor. “Selama ini, lanjut Doktor lulusan Al-Azhar, Mesir ini, tingkat kepatuhan penerbit masih terlihat kurang. Ini bisa dilihat misalnya dengan tidak seimbangnya antara jumlah penerbit dengan jumlah mushaf yang diterbitkan. Karena itulah ke depan LPMQ akan melakukan upaya terobosan guna mengatasi masalah tersebut.” Selain mengungkapkan persoalan-persoalan yang terkait dengan pentashihan secara khusus, dan LPMQ secara umum, Sidang Reguler yang dilakukan dari 19-21 Juli ini membawa sejumlah mushaf dari sejumlah penerbit untuk direkomendasikan memperoleh tanda tashih.
Di antara mushaf yang dibawa pada Sidang Reguler VII kali ini adalah, 1. PT. Mecca Qur’an, Boyolali, Mushaf Al-Qur’an dan Tajwid warna; 2. PT. Mecca Qur’an, Boyolali, Mushaf Al-Qur’an dan Transliterasi; 3. Sinar Baru Algesindo, Bandung, Mushaf Al-Qur’an dan Transliterasi; 4. Sinar Baru Algesindo, Bandung, Mushaf Terjemah Perkata dan Tajwid Warna; 5. Depot Iqra AMM, Jogjakarta, Mushaf Tajwid Warna dan Transliterasi; 6. Amara Publishing, Bandung, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemah; 7. Toha Putra Semarang, Terjemah Tafsir Al-Maraghi; 8. Al-Hidayah, Surabaya, Mushaf Al-Qur’an 30 Juz; dan 9. Depot Iqra AMM, Jogjakarta, Mushaf Al-Qur’an Tajwid Warna. Acara ini dibuka oleh Kepala LPMQ, Dr. Muchlis H. Hanafi, MA dan dihadiri oleh sejumlah narasumber dan pakar di bidang Al-Qur’an, diantaranya adalah, Dr. KH. Ahmad Fatoni, Dr. H. Ali Nurdin, Dr. H. Husnul Hakim, Dr. KH. Muhaimin Zen, MA, Dr. H. Bunyamin Yusuf Surur, dan sejumlah pentashih dari lingkungan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an. [Must]