Bekasi (2/3/2020) - Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menggelar kegiatan Sidang Reguler kedua tahun anggaran 2020 pada hari Senin hingga Rabu, 2-4 Maret 2020 bertempat di Avenzel Hotel & Convention, Bekasi, Jawa Barat. Forum yang diselenggarakan untuk membahas naskah master mushaf Al-Qur’an oleh para pentashih bersama para pakar Al-Qur’an ini, menurut Kepala Bidang Pentashihan LPMQ, H. Deni Hudaeny Ahmad Arifin, MA., membahas lima belas naskah dari sepuluh penerbit Al-Qur’an di Indonesia.

“Pada pelaksanaan sidang reguler pentashihan II ini, naskah yang kita bahas berjumlah lima belas dari sepuluh penerbit. Rinciannya, mushaf Al-Qur’an saja berjumlah empat naskah, naskah mushaf terjemah ada empat naskah, dan naskah gado-gado (red: naskah mushaf disertai konten-konten tambahan) sebanyak enam naskah, dan terakhir satu naskah mushaf braille,” jelas Deni dalam laporan kegiatan sidang pentashihan II.

Ia menambahkan, jenis naskah dengan khat Usman Toha masih mendominasi pada sidang reguler pentashihan ini, yakni 12 naskah. Selebihnya, naskah dengan khat bombai ada dua. Dan satu braille. “Dari sisi model penulisan ayat, naskah dengan halaman ayat pojok ada empat belas naskah dan yang tidak pojok hanya satu, yaitu mushaf braille. Semarak program tahfiz di berbagai daerah menjadikan mushaf-mushaf yang beredar mayoritas adalah mushaf pojok,” terang Deni.

Sedangkan Rencana oplah cetak dari seluruh naskah tersebut adalah 1.071.500 eksemplar. Adapun penerbit yang naskah masternya dibahas dalam sidang reguler tersebut adalah: Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) ABIYOSO Bandung, CV. Cahaya Kreativa Utama Jakarta, Penerbit Ummul Qura (PT Aqwam Media profetika) Sukoharjo, Ponpes Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang, PT Sygma Examedia Arkanleema Bandung, PT. DINAMIKA CAHAYA PUSTAKA Bekasi, PT. Iqro Indonesia Global Bantul, PT. SUARA AGUNG Jakarta, Pustaka Jaya Ilmu Bekasi, dan Smart Tauhid Bandung. (MZA)