Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) selenggarakan Sidang Penyusunan Kosa Isyarat bagi Penyandang Disabilitas Tuna Rungu Wicara (PDSRW). Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 29 April 2024, di Swiss-Bell Hotel Kalibata, Jakarta. Sidang ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk praktisi PDSRW, Asosiasi Tuli Muslim Indonesia (ATMI), staf Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama RI, dan ahli bahasa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Abdul Aziz Sidqi, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), dalam paparannya menyatakan akan pentingnya penyusunan kosa isyarat yang mudah dipahami oleh PDSRW. Dia menekankan perlunya penggunaan bahasa yang sederhana dan istilah yang akrab bagi sahabat tuli. Aziz menggarisbawahi bahwa sosialisasi dan penelitian sebelum peluncuran kosa isyarat tersebut merupakan kunci sukses untuk diterima oleh kalangan tuli.

“Melakukan sosialisasi dan penelitian sebelum peluncuran kosa isyarat tersebut merupakan kunci sukses agar produk ini dapat diterima kalangan tuli dengan baik,” jelasnya.

Aziz juga menyoroti pentingnya adaptasi digital dalam menyajikan kosa isyarat keislaman. Dalam menyuarakan pandangan ini, Aziz menekankan pentingnya pemanfaatan media video untuk memudahkan pemahaman dan aksesibilitas bagi semua kalangan.

Sidang ini bukan hanya sekadar forum diskusi, tetapi juga merupakan tonggak penting dalam mewujudkan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan bagi semua. Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, diharapkan langkah-langkah lanjutan akan terus diambil untuk memastikan bahwa semua warga Indonesia, termasuk PDSRW, dapat merasakan kehangatan dan kedamaian dalam memahami ajaran Islam. [IAP]