Pesan Kepala LPMQ Menjelang The New Normal

Pandemi Covid-19 merubah tatanan hidup masyarakat global. Kondisi yang tidak normal ini berdampak juga pada pola kerja ASN Kementerian Agama. Dimulai sekitar pertengahan bulan Maret 2020, secara bergilir, sepekan sekali, para pegawai diminta bekerja dari rumah masing-masing atau dikenal dengan istilah WFH (work from home) demi mencegah meluasnya penularan virus corona di masyarakat. Belum sepekan berjalan, Menteri Agama menerbitkan Surat Edaran (SE) No. 2 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Bekerja dari Rumah Dalam Upaya Pencegahan Covid-19. Surat Edaran tersebut sekaligus menetapkan WFH secara penuh.

Kurang lebih 2 bulan setengah sudah WFH berjalan. Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi menerbitkan Surat Edaran Nomor 54 Tahun 2020. Salah satu poin dalam SE ini adalah WFH diperpanjang hingga 29 Mei. Bila SE tersebut tidak direvisi artinya sebentar lagi ASN akan bekerja kembali dari kantor masing-masing.

Menyikapi keadaan tersebut, pada hari Senin (18/5) Dr. Muchlis M. Hanafi, MA, selaku Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) meyampaikan beberapa arahannya secara daring yang diikuti seluruh pegawai. Muchlis menyampaikan, bahwa situasi yang terjadi saat ini adalah situasi yang tidak normal. Tidak hanya negara kita yang kelabakan, bahkan negara-negara maju juga mengalami kondisi serupa. Pasalnya dampak perubahan kondisi tersebut membuat kondisi perekonomian masyarakat melemah, juga melemahkan sektor lain yang menjadi sumber APBN negara, khususnya bidang perpajakan seperti pariwisata, perhotelan, transportasi, perdagangan dan masih banyak lagi. Untuk menutupi kondisi sulit itu negara sudah dua kali melakukan pemangkasan anggaran belanja setiap Kementerian.

Wabah ini diprediksi akan berlangsung cukup lama, sekitar satu setengah hingga dua tahun. Paling tidak sampai vaksinnya ditemukan. Sebab itu, saat ini sedang ramai diwacanakan pola hidup baru yang disebut the new normal. Karena kita harus bangkit, tidak boleh terus berlama-lama dalam kondisi seperti ini. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun  ditambah dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Menurut Muchlis, ada beberpa hal yang harus perhatikan saat kita mejalani skenario new normal nanti. Pertama, kita harus mengikuti arahan pemerintah dengan tetap melakukan physical distancing atau menjaga jarak antara satu orang dengan yang lain baik di tengah keramaian ataupun di tempat kerja. Kedua, selalu menggunakan masker selama beraktifitas di luar rumah. Keempat, biasakan selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Hal lain yang tidak kalah penting disampaikan oleh Muchlis adalah momen WFH yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan hendaknya juga dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas spritual, agar masing-masing pegawai memiliki tambahan bekal dalam berdaptasi dengan perubahan keadaan. Ujian dari Allah kepada manusia berupa kekhawatiran perihal pangan, ekonomi, juga  kesehatan seperti Covid-19 ini merupakan sebuah keniscayaan, dan sebagai suatu ujian kesabaran yang harus dijalani. Sabar dalam pengertian kita harus berupaya cerdas menghindari pandemi ini sesuai dengan protokol yang ditetapkan pemerintah, seraya tetap meyakini dan menyadari bahwa musibah yang menimpa seorang manusia, semuanya atas kehendak Allah. Sebab itu, kualitas spiritual yang baik akan menjaga kita untuk tetap bersikap bijak; terus berikhtiar tanpa meremehkan, tidak juga takut secara berlebihan tetapi waspada. [bp]

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved