Dengan berpegang kepada mazhab Maliki yang membolehkan salat Jumat dengan minimal 12 orang, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) menggelar salat Jumat, 20 Maret 2020, di ruang terbuka lantai 3 (tiga) Gedung Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal, TMII. Salat Jumat diikuti oleh pegawai LPMQ yang sedang bertugas di kantor. Sebelum salat Jumat dilaksanakan, jamaah dihimbau untuk membawa sajadah masing-masing serta menjaga jarak antara satu dengan lainnya seukuran sajadah yang dibawanya. Bertindak sebagai khatib dan imam dipimpin langsung oleh Dr. Muchlis M. Hanafi, selaku Kepala LPMQ.
Di dalam khutbahnya, Muchlis menjelaskan, "Keimanan dan ketakwaan akan melahirkan sikap pasrah dan tawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita tidak akan lari dari takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita tidak bisa menghindar dari takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tetapi kita bisa memilih takdir yang baik, kita bisa memilih takdir yang positif. Kita yakin apapun yang kita alami semuanya bersumber dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hanya Allah tempat kita berlindung. Hanya Allah tempat kita bergantung."
Muchlis pun mengajak jamaah salat Jumat untuk berikhtiar dengan menaati protokol kesehatan yang diterbitkan pemerintah dan pola hidup bersih. "Selain bertawakal, kita juga perlu berusaha dalam rangka memilih takdir kita, perpindah dari takdir Allah yang satu ke takdir Allah yang lain. Oleh karena itu, mari kita taati protokol kesehatan yang telah diterbitkan oleh pemerintah sebagai ululamri yang harus kita patuhi dan biasakan pola hidup sehat dan bersih. Mudah-mudahan dengan usaha dan tawakal kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala kita semua terlindung dari berbagai musibah, termasuk wabah penyakit yang sekarang ini sedang merebak di saentero dunia. Mudah-mudahan Allah selamatkan kita. Mudah-mudahan Allah jaga kita," demikian Muchlis menutup khutbahnya. ('620)