Jakarta - Untuk kelima kalinya di tahun 2023, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) melaksanakan kegiatan Penyusunan Mushaf Al-Qur'an Isyarat bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW). Kegiatan yang dilangsungkan di Hotel Santika Premier Hayam Wuruk ini dibuka Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M. Ag., Jum’at 22 September 2023. Dalam sambutannya, Sekban sangat berharap kerja sama dari semua pihak, baik dari Lajnah, para narasumber, dan peserta yang ikut andil untuk bisa menuntaskan program ini.

"Al-Qur'an Isyarat ini menjadi program utama di Kementerian Agama. Jadi di Kementerian Agama ada program prioritas dan ada program legacy. Mushaf Isyarat termasuk ke dalam program legacy", kata pria yang biasa disapa Pak Ses tersebut.

Arskal juga menyampaikan bahwa Balitbang Diklat akan mengawal kegiatan ini sampai selesai. Selain itu, Sekban juga berharap bisa melaunching Mushaf Isyarat ini di bulan Desember pada momentum Hari Disabilitas Internasional. Sebab, katanya, Mushaf Isyarat ini bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk dunia.

Sekban bertekad bahwa semua umat beragama harus memiliki keterampilan memahami semua isi agama melalui kitab sucinya masing-masing. Diawali dengan agama Islam, dan mungkin nanti akan dilanjutkan Bimas Kristen, Budha, dan lain sebagainya. Lajnah telah memberikan kebutuhan tersebut secara spesifik dengan dihadirkannya Al-Qur'an Braille dan Isyarat.

"Kita bisa melakukan promosi publik tidak hanya di kanwil, tapi juga di lingkungan perguruan tinggi (tidak hanya perguruan tinggi Islam), Kominfo, dan kementerian-kementerian lain. Harapannya, kita bisa menyebarkan Mushaf Isyarat ini bisa lintas agama, lintas kementerian, biar tidak hanya di kalangan kita saja", tuturnya di depan 40 peserta yang terdiri dari komunitas Tuli se-Indonesia. [aer]

Editor: Mustopa