Jakarta (10/02/2020). Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menerima kunjungan mahasiswa Program Pascasarjana Institut Agama Islam Tribakti, Kediri dalam rangka Studi Ekskursi dan Visiting Academic. Peserta kegiatan ini berjumlah 120 orang yang terdiri dari 11 dosen pembimbing dan selebihnya adalah para mahasiswa pascasarjana. Kegiatan ini dipimpin Dr. H. Badrus, M. Pd.I dan dampingi oleh Direktur PPs IAIT, Dr. H. Suko Susilo, M. Si dan Ketua Panitia Studi Ekskursi, Dr. KH. Moh Turmudi, M. Pd. Kegiatan ini dibuka dan diterima langsung oleh Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Dr. KH. Muchlis M. Hanafi, MA. didampingi Dr. H. Zainal Arifin Madzkur, MA.
Kegiatan ini dipandu Dr. Zainal Arifin Madzkur yang juga berasal dari Kediri. Dalam pengantarnya, Zainal mengucapkan selamat datang kepada segenap civitas akademika PPs IAIT Tribakti Kediri di Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama yang berlokasi di TMII Jakarta. Sebagaimana permohonan yang disampaikan, bahwa kunjungan ke Lajnah ini diterima dan langsung diberikan materi dari Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an yang juga doktor alumni Al-Azhar Mesir, Dr. KH. Muchlis M. Hanafi, MA.
Dr. KH. Muh Turmudi selaku Ketua Panitia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan Lajnah, dan menyampaikan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka meningkatkan kemampuan akademik mahasiswa terutama dalam dalam kajian Al-Qur’an sekaligus untuk mencari masukan terkait tema-tema sebagai bahan tesis bagi para mahasiswa Pascasarjana IAIT Tribakti. Selain tujuan tersebut, kegiatan ini juga dalam rangka rihlah ilmiyah ke beberapa lembaga seperti Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an yang selama ini dikenal sebagai lembaga resmi pemerintah untuk mengawal kesucian Al-Qur’an. Dalam akhir sambutannya, Dr. Turmudi berharap, semoga maksud dan tujuan semua rombongan senantiasa membawa keberkahan dan membawa manfaat.
Dr. KH. Muchlis selaku Kepala LPMQ juga mengucapakan selamat datang dan berterima kasih atas kehadiran pimpinan PPs IAIT Tribakti dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, segenap dosen dan para mahasiswa yang kebanyakan para santri. Lebih lanjut, Kepala Lajnah dalam paparannya yang bertemakan ‘Penguatan Moderasi dengan Literasi Keberagamaan,’ menjelaskan fenomena sekarang banyak didapati semangat keberagamaan yang tidak seimbang dengan keilmuan atau literasinya. Sehingga, hanya bermodal semangat dan formalitas namun kering ilmu dan spiritualitas. Untuk itu perlu didorong upaya-upaya serius untuk pengembangan literasi keberagamaan yang sehat.
Selain tema tersebut, Kepala Lajnah juga menjelaskan bahwa Lajnah adalah satu-satunya lembaga pemerintah yang diberikan kewenangan untuk mengawal kesucian teks, pemahaman dan menyimpan semua bentuk naskah cetak Al-Qur’an di Indonesia sejak tahun 1957. Proses pentashihan mushaf Al-Qur’an di Indonesia dilakukan melalui proses yang cukup panjang dan mengacu pada Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia.’ Menurutnya, ‘Mushaf ini (MSI) adalah produk asli dan hasil ijtihad para ulama Al-Qur’an Indonesia dari tahun 1974 s.d 1983 dan dijadikan pedoman penerbitan dan pentahihan Al-Qur’an di Indonesia. Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa sebagaimana mushaf-mushaf lain di dunia Islam, mushaf ini juga merujuk pada rasm usmani. Hanya saja di tahun-tahun perumusannya belum diberlakukan tarjih pada salah satu riwayat. Baru pada tahun 2018, setelah melalui serangkain kajian, seminar Internasional dan Mukernas Ulama Al-Qur’an ditetapkanlah bahwa rasm usmani Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia mengacu pada riwayat Abu Amr ad-Dani. (znl)